finnews.id – Reli pasar kripto yang telah mengangkat Bitcoin ke level mendekati US$ 94.500 terhenti pada Kamis pagi, menyeret harga altcoin termasuk Dogecoin ke zona merah. Berikut sorotan pergerakan harga dan faktor pendorongnya.
Harga Dogecoin Hari Ini
Dalam 24 jam terakhir, Dogecoin merosot 5,5%, sejajar dengan XRP yang juga mencatat penurunan 5,5%.
Meskipun demikian, secara mingguan Dogecoin masih mencatat keuntungan 10,8%, menandakan ada minat beli setelah koreksi awal.
Bitcoin (BTC) menghentikan tren lima hari naiknya, turun 1,2% menjadi US$ 92.349 pada saat publikasi.
Sebelumnya, BTC sempat menembus US$ 94.500, namun koreksi dini hari membuatnya sempat di bawah US$ 92.000.
Harga Bitcoin Hari Ini
Faktor Eksternal: Tarif dan Perang Dagang
- Ancaman Tarif Baru AS
Presiden AS peringatkan rencana pemberlakuan tarif timbal balik terhadap beberapa negara dalam pekan mendatang. Kebijakan ini memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global. - Perdagangan AS–China Buntu
Otoritas Beijing menegaskan tidak ada negosiasi dagang berjalan, sementara Sekretaris Keuangan AS menyebut situasi “tidak berkelanjutan.” Ketidakpastian ini menekan sentimen risk-on di pasar kripto dan tradisional, termasuk S&P 500 yang sempat terpuruk mendekati zona bear market.
Tekanan jual masif di berbagai aset didorong kekhawatiran tarif dan kritik Presiden AS terhadap Ketua The Fed membuat BTC bahkan sempat menyentuh level di bawah US$ 75.000 awal bulan ini. Koreksi ini menyebar ke altcoin seperti Dogecoin, memperkuat penurunan harian.
Titik Terang bagi Bitcoin (Tapi Bukan Dogecoin)
- Konsorsium Pembelian Bitcoin
Financial Times melaporkan pembentukan konsorsium Twenty One Capital—didukung SoftBank, Tether, dan Bitfinex dengan warchest 42.000 BTC untuk akuisisi jangka panjang. - Minat Kembali ke ETF Bitcoin
Aliran masuk ke berbagai Bitcoin ETF di Wall Street mencapai US$ 913 juta pada Selasa, level tertinggi sejak pertengahan Januari.
Meski demikian, hal-hal tersebut belum mampu memulihkan seluruh pasar altcoin, termasuk Dogecoin, yang masih bergejolak mengikuti sentimen global.