“Kami terbuka untuk berdiskusi. Jika memungkinkan dan para pemain bersedia bergabung, kami tentu akan sangat senang,” ungkap Sumardji.
Strategi ini dinilai sejalan dengan semangat Bhayangkara membangun klub profesional yang kuat di daerah dan membuka pintu lebar bagi talenta muda serta pemain diaspora untuk berkontribusi di sepak bola nasional.
Klub Liga 1 Pertama di Lampung Sejak 2019
Kehadiran Bhayangkara Presisi Lampung FC juga membawa harapan baru bagi publik Lampung yang telah lama kehilangan klub di level tertinggi.
Sejak Badak Lampung FC terakhir tampil di Liga 1 pada musim 2019/2020, Lampung belum memiliki wakil di kompetisi elit.
Kini, Bhayangkara menjadi tumpuan dan inspirasi baru, terutama bagi pembinaan sepak bola usia muda di provinsi ini.
Dua Musim Awal Jadi Masa Percobaan
Meski sudah menandatangani MoU, manajemen Bhayangkara menyebut dua musim awal di Lampung akan menjadi masa percobaan.
Jika dukungan publik Lampung kuat dan sinergi dengan pemerintah daerah berjalan baik, mereka berkomitmen berkandang permanen di Lampung.
“Selama masyarakat mendukung, kami akan berkomitmen dan berusaha memberikan prestasi, sampai masyarakat Lampung tidak ingin kami di Lampung lagi,” pungkas Sumardji.
Dengan semangat baru, rumah baru, dan target besar, Bhayangkara Presisi Lampung FC bersiap menulis sejarah baru di Liga 1. Kini, semua mata tertuju ke Stadion Sumpah Pemuda — akankah Lampung menjadi rumah terakhir yang membawa Bhayangkara menuju kejayaan baru?