finnews.id – Setelah delapan tahun absen, Lady Gaga akhirnya kembali ke panggung Coachella—dan ia datang dengan segala kehebohan yang hanya bisa ia ciptakan. Bertajuk ‘Gagachella 2.0’, pertunjukannya bukan sekadar konser, melainkan sebuah mahakarya teatrikal yang memadukan musik, visual memukau, dan narasi mendalam tentang dualitas serta sisi gelap ketenaran.
Sebuah Pertunjukan yang Lebih dari Sekadar Musik
Kisah dari album terbarunya, ‘Mayhem’. Gaga membawa penonton dalam perjalanan kosernya. Panggung megah bergaya kastil gotik menjadi latar yang sempurna untuk dua karakter utama yang ia perankan: Mistress of Mayhem (sisi gelap) dan Light Gaga (sisi terang).
Dari kostum armor logam yang ia kenakan saat membawakan Paparazzi, hingga adegan teatrikal Bad Romance yang penuh kejutan, setiap detil pertunjukan dirancang untuk memukau. Gaga sekali lagi membuktikan bahwa ia bukan hanya penyanyi, melainkan seniman panggung sejati.
Ribuan Little Monsters dan Selebritas Turut Meramaikan
Tak mengherankan, ribuan Little Monsters—sebutan untuk fans setia Gaga—memadati arena, termasuk selebritas seperti Gottmik yang turut menyaksikan kembalinya sang diva. Suasana begitu elektrik, seolah seluruh penonton larut dalam dunia fantasi yang ia ciptakan.
Coachella 2025: Panggung bagi Inovasi dan Kreativitas Tanpa Batas
Dengan ‘Gagachella 2.0’, Lady Gaga tidak hanya memenuhi ekspektasi, tetapi melampauinya. Coachella bukan sekadar festival musik, melainkan pertunjukan ruang bagi seni dan ekspresi tanpa batas.
Bagi yang melewatkannya, jangan khawatir—karena momen seperti ini pasti akan terus dikenang sebagai salah satu pertunjukan terbesar dalam sejarah Coachella.
Kesimpulan:
Dari konsep teatrikal Lady Gaga hingga visual yang memukau, ia sukses menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi semua yang hadir di ‘Gagachella 2.0’. **