finnews.id – Nama Pedro Acosta semakin dikenal sebagai salah satu pembalap muda paling menjanjikan di dunia MotoGP. Meski baru berusia 20 tahun, karirnya sudah dipenuhi torehan prestasi yang mengagumkan. Mulai dari juara Red Bull Rookies Cup (2020), gelar dunia Moto3 (2021), hingga naik podium di MotoGP pada tahun pertamanya—Acosta membuktikan bahwa bakatnya tak bisa dianggap remeh.
Perjalanan Menuju Puncak
Acosta memulai petualangannya di dunia balap dengan meraih Red Bull Rookies Cup pada 2020. Hanya setahun kemudian, ia langsung mencuri perhatian dengan menjadi Juara Dunia Moto3 (2021). Tak butuh waktu lama baginya untuk beradaptasi di kelas yang lebih tinggi.
Pada 2022, ia debut di Moto2 dan langsung meraih tiga kemenangan, finis di peringkat 5 klasemen. Kemudian, di musim berikutnya (2023), ia sukses mengukuhkan diri sebagai Juara Dunia Moto2. Prestasi ini membuat KTM yakin untuk mempromosikannya ke MotoGP (2024) bersama tim GASGAS Tech3.
Debut Mengejutkan di MotoGP
Banyak yang meragukan kemampuan Acosta di kelas premier, tetapi ia langsung membungkam kritik. Di musim pertamanya, ia meraih 5 podium di balapan utama dan 4 podium sprint, mengakhiri musim di posisi 6 klasemen. Performa gemilang ini membuat ekspektasi terhadapnya melambung tinggi.
Namun, awal 2025 tak berjalan mulus. Enam balapan pertama di Thailand, Argentina, dan Texas belum sesuai harapan. Hasil terbaiknya adalah finis ke-6 di sprint Buriram, dan ia kini berada di peringkat 13 klasemen. Meski begitu, Acosta tetap tenang, menyadari bahwa musim masih panjang.
“Saya Bukan Marc Marquez Baru”
Popularitasnya yang melesat membuat banyak orang menjulukinya “the new Marc Marquez”. Namun, Acosta dengan tegas menolak label tersebut.
“Saya adalah ‘the new Pedro Acosta’, bukan ‘the new Marc Marquez’. Saya hanya ingin dikenal sebagai diri sendiri,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kehidupan di kampung halamannya, Murcia, membantunya tetap rendah hati. “Di sini, saya hanya Pedro biasa. Mereka tidak melihat saya sebagai bintang MotoGP,” ujarnya.
Hidup Sederhana dan Fokus pada Balapan
Berbeda dengan kebanyakan pembalap yang gemar mengoleksi mobil mewah, Acosta justru lebih suka hidup sederhana. Saat muncul di Barcelona dengan Citroen 2CV, banyak yang bertanya apakah ia memiliki mobil itu.