finnews.id – Langkah Red Sparks di Liga Voli Korea musim 2024/2025 harus terhenti tepat di garis akhir. Setelah lima laga yang melelahkan dan penuh ketegangan, Megawati Hangestri dan rekan-rekannya harus mengakui keunggulan Pink Spiders, yang mengunci gelar juara dengan keunggulan agregat 3-2.
Meski gagal membawa pulang trofi, semangat dan perjuangan Red Sparks tetap menuai apresiasi. Tak terkecuali dari sang kapten lapangan, Megawati Hangestri, yang tampil tenang dan penuh rasa syukur seusai pertandingan final leg kelima, Selasa, 8 April 2025.
Kekalahan yang Tak Membuat Malu
Dalam wawancara eksklusif di kanal YouTube Off The TV, Megawati menyampaikan perasaannya dengan lugas dan jujur. Ia tidak menutupi kekecewaan, tapi juga menegaskan bahwa timnya telah memberikan segalanya.
“Sekalipun kalah, kita kalah dengan terhormat. Kita bisa main sampai akhir (lima set). Keren,” ucap Megawati, yang dikenal sebagai sosok penuh semangat dan tangguh di lapangan.
Laga penentuan memang berjalan sangat ketat. Setelah saling balas poin dan kemenangan set, pertandingan harus ditentukan lewat set kelima yang menegangkan, di mana Red Sparks harus menyerah dengan skor 13-15.
Bertemu Sang Idola
Salah satu momen paling emosional bagi Megawati Hangestri di final kali ini adalah kesempatan bermain melawan Kim Yeon-koung, legenda voli Korea Selatan yang mengumumkan pensiun setelah laga ini. Tak hanya sebagai lawan, Kim adalah sosok idola bagi Megawati.
“Senang bisa bermain melawan idolaku. Selamat atas pensiun Kim (Yeon Koung) Eonni,” ucap Mega dengan senyum bangga.
Duel antara Megawati dan Kim menjadi simbol peralihan generasi di panggung voli Asia, dan menjadi penutup manis bagi perjalanan karier sang senior.
Pesan Penuh Makna untuk Tim
Tak lupa, Megawati menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekannya di Red Sparks, terutama atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya sejak ia bergabung.
“Terima kasih sudah dukung aku, sudah percaya sama aku meskipun aku dari Asia quarter,” ujarnya.
“Kalian percaya banget sama aku. Terima kasih banyak. Aku harap kalian sehat selalu, sampai bertemu di lain waktu,” imbuhnya, penuh haru.
Megawati memang bukan pemain asing pertama yang membela klub Korea, namun ia berhasil menembus batasan dan membuktikan bahwa kemampuan tak mengenal asal negara.
Rencana Ke Depan: Masih Rahasia
Ketika ditanya soal langkah selanjutnya setelah musim berakhir, Megawati memilih untuk memberi sedikit kejutan.
“Masih rahasia. Tunggu saja kabar selanjutnya,” ujarnya singkat, seolah menyimpan sesuatu yang besar.
Sejak debutnya bersama Red Sparks musim lalu, Megawati telah menunjukkan perkembangan signifikan. Ia membawa timnya menembus babak play-off musim lalu, dan kini membawa mereka ke final.
Red Sparks dan Empat Final
Bagi Red Sparks sendiri, final kali ini adalah yang keempat sejak Liga Voli Korea divisi putri dimulai pada 2005. Tiga di antaranya berbuah manis dengan trofi juara—pada tahun 2005, 2010, dan 2012. Namun musim ini, mereka harus puas sebagai runner-up setelah perjuangan luar biasa hingga laga kelima. (*)
