“Hal itu dikarenakan sudah relatif cukup terkoreksinya harga aset-aset kripto khususnya Altcoin di pasar saat ini serta saham AS, dan apabila tekanan di pasar berlanjut, investor akan mendapatkan harga rata-rata pembelian yang lebih rendah. Ketika misalnya kondisi pasar sewaktu-waktu berubah, posisi portofolio investor sudah siap untuk merealisasikan keuntungan dari hasil akumulasi yang dilakukan,” tuturnya.
Meski demikian, Fahmi mengimbau investor tetap harus cermat dalam memilih aset untuk diakumulasi. Bagi investor yang tidak terlalu agresif, aset-aset dengan kapitalisasi pasar dan likuiditas terbesar menjadi opsi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut.
Dalam melakukan DCA, investor dapat mengoptimalkan fitur yang memudahkan berinvestasi ke aset kripto dan saham AS potensial.
“Misalnya di fitur Packs di Reku, investor bisa berinvestasi pada berbagai kripto blue chip dan ETF saham AS dengan performa terbaik dalam sekali swipe untuk memudahkan diversifikasi. Terlebih, fitur Packs yang dilengkapi dengan sistem Rebalancing akan membantu investor menyesuaikan alokasi investasinya sesuai dengan kondisi pasar secara otomatis. Dengan begitu, strategi DCA yang dilakukan dapat lebih mudah, praktis, dan optimal,” jelasnya.