Home Ekonomi Bitcoin Turun ke Level 83.000 Dolar AS Akibat Kebijakan Trump
Ekonomi

Bitcoin Turun ke Level 83.000 Dolar AS Akibat Kebijakan Trump

Bagikan
Bursa Kripto COIN Siap IPO di BEI, Saham Dibanderol Rp100 dan Resmi Kantongi Izin OJK
Bitcoin Menguat. Image (Istimewa).
Bagikan

“Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap ketidakpastian yang ada dapat membuat investor lebih berhati-hati terhadap instrumen investasi berisiko tinggi seperti aset kripto dan saham yang dapat memberikan tekanan harga lanjutan,” jelasnya.

Akan tetapi terlepas dari itu, dampak sebenarnya dari kebijakan yang akan diambil tersebut sebenarnya belum dapat sepenuhnya dilihat saat ini karena hal itu akan ditentukan oleh perilaku konsumen dan bagaimana sektor bisnis menyikapi peraturan baru tersebut.

“Apabila dampak yang akan terjadi lebih mengarah kepada meningkatnya pengangguran dan terjadinya resesi ekonomi, kebijakan pelonggaran seperti dengan menurunkan suku bunga mungkin akan dipertimbangkan oleh The Fed. Selain itu, kebijakan yang ada juga dapat berubah sewaktu-waktu khususnya jika mempertimbangkan rekam jejak Trump sejak dilantik pada Januari lalu, yang banyak disinyalir menggunakan tarif impor sebagai alat negosiasi politik,” imbuhnya.

Namun, di tengah gejolak pasar ini, Indonesia perlu menyikapinya secara arif dan tidak terburu-buru bereaksi secara emosional.

Dampak kebijakan ini masih bergantung pada bagaimana konsumen dan pelaku bisnis menyesuaikan diri dengan perubahan aturan perdagangan global. Justru, kondisi ini dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk semakin membuka peluang pasar baru dan memperluas diversifikasi ekonomi.

“Mempertimbangkan aspek-aspek non teknis tersebut, koreksi dan tekanan yang terjadi di pasar saat ini di sisi lain dapat dilihat sebagai peluang buy on weakness bagi investor yang memiliki toleransi tinggi terhadap risiko, terlebih tren akumulasi institusi terhadap aset kripto seperti Bitcoin masih terlihat cukup solid dengan perusahaan seperti GameStop yang saat ini memiliki dana segar senilai hampir 1,5 miliar dolar AS yang sebagian kemungkinan akan digunakan untuk mengakuisisi Bitcoin,” terang Fahmi.

Sementara, untuk investor pemula, strategi seperti dollar cost averaging (DCA) yang mana investor mengakumulasi aset secara bertahap setiap periode tertentu seperti misalnya sebulan sekali menjadi opsi yang cukup menarik.

Bagikan
Artikel Terkait
EkonomiNews

GEMPAR NTT Komitmen Gempur Kemiskinan dan Ketertinggalan

finnews.id – Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Generasi Muda Pembaharuan (GEMPAR) Indonesia...

OJK Batasi Durasi Dormant Hingga 1.800 Hari
Ekonomi

NASABAH WAJIB TAHU! OJK Batasi Rekening Dormant Hingga 1.800 Hari

Aturan APU-PPT-PPPSPM, strategi antifraud, dan manajemen risiko. Pengawasan pada rekening dormant kini...

LAMPU KUNING IMF: Defisit APBN Indonesia Bisa Jebol 3%
Ekonomi

LAMPU KUNING IMF: Defisit APBN Indonesia Bisa Jebol 3%

Finnews.id  – Dana Moneter Internasional atau IMF memberi warning terkait kondisi fiskal...

Ini Pembiayaan Koperasi Merah Putih
Ekonomi

BUKAN DARI APBN! Ini Pembiayaan Koperasi Merah Putih

Meski anggaran sudah bergerak, aturan final di tingkat Kemenkeu masih dalam tahap...