finnews.id – Menteri Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian aktor senior Ray Sahetapy.
Menurut Riefky, almarhum aktor Ray Sahetapy merupakan sosok yang tak hanya dihormati di Indonesia, namun juga di kancah internasional.
“Innalilahi wa Inna ilahi raji’un. Turut berduka cita yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran,” ujar Menekraf dalam keterangan yang diterima di Jakarta.
Riefky mengungkapkan, bahwa Ray Sahetapy dikenal sebagai aktor dengan bakat luar biasa yang telah berkiprah selama lebih dari empat dekade.
Dengan kemampuan aktingnya yang mendalam, almarhum berhasil memerankan berbagai karakter, termasuk tokoh antagonis yang kompleks dan memukau penonton.
“Almarhum dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik,” ucapnya.
Teuku Riefky juga menambahkan, bahwa Ray Sahetapy sukses menembus industri film internasional, salah satunya dengan perannya dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) melalui film Captain America : Civil War (2016).
“Selamat jalan bang Ray Sahetapy, semoga husnul khotimah,” tutupnya.
Selain itu, Ray turut berperan dalam sejumlah film ikonik lainnya, seperti The Raid, Chrisye, hingga Ponirah Terpidana, yang merajai perfilman dalam negeri.
Sebelumnya diketahui, aktor yang lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957, ini meninggal dunia pada Selasa 1 April 2024 malam, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Ray Sahetapy meninggal di usia 68 tahun setelah berjuang melawan sakit yang telah dideritanya selama dua tahun terakhir.
Ray, yang memiliki nama lengkap Ference Raymond Sahetapy, pertama kali menginjakkan kaki di dunia perfilman Indonesia dengan berperan sebagai Jaka dalam film Gadis pada tahun 1980.
Selain kiprahnya sebagai aktor, Ray juga dikenal sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56, yang turut memberikan kontribusi besar bagi perkembangan industri perfilman tanah air.
