Home Megapolitan BNPB Catat Kerugian Dampak Banjir di Jabodetabek Rp1,6 Triliun
Megapolitan

BNPB Catat Kerugian Dampak Banjir di Jabodetabek Rp1,6 Triliun

Bagikan
lustrasi: Luapan air Sungai Ciliwung yang menggenangi jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama
lustrasi: Luapan air Sungai Ciliwung yang menggenangi jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama
Bagikan

Sektor sosial mengalami kerugian sebesar Rp 36.786.198.314, mencakup gangguan layanan kesehatan, pendidikan, serta peningkatan kebutuhan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak.

Kerugian lintas sektor mencatat total kerugian sebesar Rp 352.452.000. Istilah ini mencakup berbagai aspek, seperti dampak terhadap tata kelola pemerintahan, lingkungan, dan lainnya dalam penanganan bencana.

Dengan total nilai kerusakan dan kerugian yang hampir mencapai Rp 1,7 triliun, banjir Jabodetabek 2025 menjadi salah satu bencana dengan dampak ekonomi dan sosial yang besar.

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BNPB telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengendalikan intensitas hujan di wilayah terdampak. BNPB juga telah memberikan bantuan berupa dana operasional serta bantuan logistik dan peralatan senilai Rp 8.225.706.356 kepada pihak-pihak terkait dalam penanganan bencana.

Upaya Pemulihan Pascabanjir Jabodetabek

Saat ini, upaya rehabilitasi dan rekonstruksi sedang berlangsung untuk memulihkan kondisi infrastruktur dan permukiman yang terdampak.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos,. M.M telah mengecek langsung proses pembangunan dua jembatan bailey di Kabupaten Bogor pada Rabu (12/3) dan di Desa Jogjogan.

Sementara itu jembatan di Desa Tugu Utara telah mencapai progres 60 persen dan diperkirakan akan segera rampung dalam waktu dekat.

Selain itu, guna mengantisipasi potensi pergerakan tanah, pemerintah akan merelokasi sebanyak 428 unit rumah di Desa Bojong Koneng, Cijayanti, dan Karang Tengah ke Sentul City.

Sementara itu, sembilan unit rumah di Kampung Pensiunan akan dipindahkan ke wilayah Cisarua untuk memastikan keamanan hunian bagi warga terdampak.

Sebagai langkah strategis dalam mempercepat pemulihan dan mendukung kelancaran arus mudik Lebaran, BNPB dengan dukungan kementerian/lembaga terkait telah melaksanakan Operasi Manajemen Krisis (OMC) di wilayah Jabodetabek sejak 4 hingga 20 Maret 2025. Pada akhir Maret 2025, kegiatan OMC akan dilanjutkan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bagikan
Artikel Terkait
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Minggu 5 Oktober 2025, Potensi Hujan Masih Terjadi!
Megapolitan

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Minggu 5 Oktober 2025, Potensi Hujan Masih Terjadi!

• Bawa payung atau jas hujan lipat ketika keluar rumah, terutama saat...

Prakiraan Cuaca Jabodetabek 3 Oktober 2025, Waspada Hujan Turun Pagi dan Sore Hari
Megapolitan

Prakiraan Cuaca Jabodetabek 3 Oktober 2025, Waspada Hujan Turun Pagi dan Sore Hari

Prakiraan cuaca Jabodetabek 3 Oktober 2025 menurut BMKG menandakan bahwa hari itu...

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini 2 Oktober 2025, Waspada Potensi Hujan Masih Mengintai
Megapolitan

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini 2 Oktober 2025, Waspada Potensi Hujan Masih Mengintai

Potensi hujan ringan hingga sedang diperkirakan mendominasi wilayah-wilayah ini, terutama pada sore...

Prakiraan Cuaca Jabodetabek 1 Oktober 2025, Siap-Siap Hujan Ringan Merata!
Megapolitan

Prakiraan Cuaca Jabodetabek 1 Oktober 2025, Siap-Siap Hujan Ringan Merata!

Berikut rincian perkiraan kondisi per wilayah: 1. DKI Jakarta (Jakarta Selatan dan...