Home News Febri Diansyah Benarkan Adik Diperiksa KPK soal Pencucian Uang SYL
News

Febri Diansyah Benarkan Adik Diperiksa KPK soal Pencucian Uang SYL

Bagikan
Advokat dari Diansyah & Partner Law Firm, Febri Diansyah.
Bagikan

finnews.id – Advokat dari Diansyah & Partner Law Firm, Febri Diansyah membenarkan adiknya Fathroni Diansyah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Senin 24 Maret 2025. Fathroni diperiksa sebagai saksi kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Namun, kata Febri, Fathroni sudah bersurat ke penyidik KPK untuk meminta penjadwalan ulang pemeriksaan.

“Info yang disampaikan, tadi pagi ia sudah kirim surat ke KPK yang intinya menghormati panggilan sebagai saksi tersebut. Namun meminta penjadwalan ulang karena surat baru diterima H-1 pada hari Minggu dan ada beberapa kegiatan lain hari ini,” kata Febri saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Senin 24 Maret 2025.

Dia menjelaskan, salah satu kesibukan Fathroni hari ini adalah rapat bersama tim analis dan tim pendukung pendampingan hukum perkara Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Adapun, Hasto merupakan terdakwa kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan. Fathroni masuk ke dalam tim tersebut.

Dalam kasus SYL, Febri menjelaskan, adiknya itu sempat menjalankan tugas magang advokat di Visi Law Office. Kantor hukum ini didirikannya bersama aktivis antikorupsi Donal Fariz pada Oktober 2020.

Partner Visi Law Office yang merupakan mantan pegawai KPK yakni Rasamala Aritonang sempat menjadi pengacara SYL baik di tahap penyelidikan maupun penyidikan kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi.

“Fathroni Diansyah adalah adik kandung saya. Saat pendampingan hukum kasus SYL, dia sedang menjalankan tugas magang Advokat di Visi Law Office. Barulah sejak akhir 2024 ini, kami mendirikan Diansyah and Partner Law Firm,” ucap Febri.

Beberapa waktu lalu, KPK sudah menggeledah kantor hukum Visi Law Office di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dari sana, penyidik KPK menyita sejumlah dokumen dan Barang Bukti Elektronik (BBE) diduga terkait dengan perkara yang sedang disidik.

SYL telah divonis bersalah atas kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi. Ia dihukum dengan pidana 12 tahun penjara. Pada Jumat, 28 Februari 2025, Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi SYL dengan perbaikan mengenai redaksi pembebanan uang pengganti.

Majelis hakim kasasi menghukum SYL untuk membayar uang pengganti sebesar Rp44.269.777.204 (Rp44 miliar) ditambah US$30.000 dikurangi dengan jumlah uang yang disita dalam perkara ini yang selanjutnya dinyatakan dirampas untuk negara.

Apabila tidak mampu membayar uang pengganti, maka akan diganti dengan pidana lima tahun penjara.

(Ayu Novita)

Bagikan
Artikel Terkait
Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) masa pemerintahan presiden ke-7 RI Joko Widodo, Djan Faridz, diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (26/3/2025). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
News

Eks Wantimpres Djan Faridz Bungkam Usai Diperiksa KPK Soal Dugaan Suap

finnews.id – Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) masa pemerintahan presiden ke-7...

News

25 Tahun Jadi Pengacara Prabowo, Hotman Paris Ogah Disamakan dengan Razman Nasution

finnews.id – Pengacara Kondang Hotman Paris Hutapea ogah disamakan dengan Razman Arif...

News

Penyakit Rentan Serang Anak saat Mudik Idul Fitri, Berikut 8 Saran dari IDAI

finnews.id – Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim...

Kapal Express Bahari 5F terparkir di dermaga Pelabuhan Ulee Lheue, di Banda Aceh, Aceh, Rabu (26/3/2025). ANTARA/Nurul Hasanah
News

Tiket Mudik Gratis Express Bahari Rute Banda Aceh-Sabang Tersedia 50 Slot

finnews.id – PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM) menyebutkan bahwa tiket mudik...