Home News Kepala BGN Dadan Hindayana Sebut Timnas Indonesia Sering Kalah karena Kurang Gizi
News

Kepala BGN Dadan Hindayana Sebut Timnas Indonesia Sering Kalah karena Kurang Gizi

Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kekalahan Timnas Indonesia karena pemainnya kurang gizi.
Bagikan

finnews.id – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyinggung pemain sepak bola Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang kerap kalah ketika bertanding dengan negara lain. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan kurangnya asupan gizi para pemain ketika masih dalam masa pertumbuhan.

Dadan mengatakan, sebagian besar pemain Timnas Indonesia lahir dari keluarga kurang mampu. Sehingga, kata dia, kesulitan untuk memenuhi gizi.

“Sumber pertumbuhan penduduk Indonesia yang masih akan tumbuh 324 juta, yaitu dari keluarga miskin, dan rentan miskin. Anggota rumah tangganya kelas miskin itu 4,78, jadi kalau ada 100 keluarga miskin, 78 keluarga anaknya 3; 16 keluarga anaknya 2,” kata Dadan di Jakarta, Sabtu 22 Maret 2025.

Dadan menyebut, hal ini menimbulkan kegelisahan bagi Presiden Prabowo Subianto, “Kalau tidak intervensi, kelompok ini 60 persen tidak pernah melihat menu dengan gizi seimbang,” katanya.

Mereka akan menganggap makanan hanya untuk bertahan hidup. Sehingga, kata dia, makanan yang hanya mengandung karbohidrat saja sudah dinilai membahagiakan.

“Dan 60 persen dari anak kelompok ini tidak pernah minum susu, bukan karena tidak tahu susu itu bermakna, tapi tidak mampu beli susu,” katanya.

Padahal anak-anak tersebut pada dua dekade mendatang akan menjadi tenaga kerja produktif. Maka itu, kata dia, pemain Timnas Indonesia sulit untuk menang.

“Kalau kita tidak intervensi, jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus. Banyak pemain bola lahir dari kampung,” cetusnya.

Sementara beberapa waktu belakangan PSSI banyak pemain sepak bola asing yang dinaturalisasi untuk bisa bergabung dalam timnas, beberapa merupakan keturunan Indonesia yang berasal dari Belanda.

“Sekarang PSSI sudah agak baik karena 17 pemainnya merupakan produk makan bergizi di negeri Belanda. Meskipun belum mampu mengalahkan Australia dan Jepang,” katanya.

Dia juga menyinggung tingkat kecukupan gizi masyarakat Jepang yang telah melaksanakan program Makan Bergizi Gratis selama lebih dari satu abad. “Apalagi Jepang yang makan bergizinya sudah 100 tahun (sehingga) IQ rata-rata tertinggi dunia,” katanya.

Dadan menegaskan pentingnya gizi tidak hanya untuk meningkatkan stamina fisik, tetapi juga otak. “Jadi untuk olahraga sekalipun, kita butuh kecerdasan karena untuk mengoper bola dengan cermat tanpa melihat, selain latihan, tentu kecerdasan, bisa membaca permainan lawan, dan lain-lain,” tuturnya.

(Annisa Zahro)

Bagikan
Artikel Terkait
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru​​​​​​​ (SNPMB) Profesor Dr Ir Eduart Wolok ST MT saat memantau pelaksanaan SNBT.
News

Calon Mahasiswa Lulus SNBP Tidak Bisa Ikut Jalur SNBT-Mandiri

finnews.id – Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menyatakan...

Tol Klaten-Prambanan
News

Tol Klaten-Prambanan Siap Dukung Arus Mudik 2025

finnews.id – Tol Klaten-Prambanan, salah satu ruas penting dalam jaringan Tol Jogja-Solo,...

Jasa Marga Catat 325.073 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek pada H-10 hingga H-9 Libur Lebaran 2025
News

325.073 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Jelang Libur Lebaran 2025

finnews.id – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan total 325.073 kendaraan yang...

Demokrat Umumkan Susunan Kepengurusan DPP Periode 2025-2030,
News

AHY Umumkan Susunan Pengurus DPP Partai Demokrat Periode 2025-2030

finnews.id – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  mengumumkan susunan...