Catatan Dahlan Iskan

Damai Bethany

Bagikan
Suasana Graha Bethany yang terletak di Jalan Nginden Intan Timur I pada Rabu, 13 Desember 2023.-Boy Slamet-
Bagikan

Oleh: Dahlan Iskan

PWI bisa belajar dari PGLII. Inilah cara menyelesaikan perseteruan secara kekeluargaan.

Perselisihan panjaaaaang di sinode Gereja Bethany itu akhirnya selesai. Tuntas. Satu kelompok menjadi Gereja Bethany Indonesia, satunya lagi menjadi Gereja Bethany Nusantara.

Siapa tahu di PWI pun begitu. Ada Persatuan Wartawan Indonesia, satunya lagi Persatuan Wartawan Nusantara. Dari pada bertengkar terus yang jadi bahan tertawaan di medsos. Toh nama ”Nusantara” kini tidak kalah bergengsi dari nama ”Indonesia”. Bahkan ”Nusantara” jadi ibu kota Indonesia.

Siapa yang paling depan dalam menyelesaikan pertengkaran di Bethany? Semua sepakat: Pdt. Dr Ronny R. Mandang MTh. Beliau adalah ketua umum PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia).

“Inilah pertengkaran di gereja yang paling seru, paling dramatis, paling lama dan paling sulit diselesaikan,” ujar salah satu tokoh Bethany.

Untuk tahu PGLII baiknya Anda lihat KWI dan PGI. KWI (Kerukunan Waligereja Indonesia) adalah wadah semua gereja Katolik di Indonesia. PGI (Persekutuan Gereja-gereja Indonesia) –wadah gereja-gereja Protestan di Indonesia. Awalnya PGI juga satu-satunya. Di kemudian hari ada gereja Kristen yang tidak berada di bawah PGI. Mereka bikin wadah sendiri-sendiri: salah satunya PGLII.

PGLII itu besar juga: anggotanya 94 sinode. Tiap sinode membawahi banyak gereja sealiran.

Dengan perdamaian di Bethany, anggota PGLII jadi 95: tambah si bungsu, sinode baru Gereja Bethany Nusantara (GBN).

Di bawah sinode GBN ada 147 gereja. Sedang yang di bawah Gereja Bethany Indonesia (GBI) 45 gereja. Salah satunya gereja terkenal dengan bangunan dome yang sangat besar di Nginden Surabaya.

Dirjen Kristen Dr Jeane Maria Tulung sudah mengamini penyelesaian di Bethany itu. Sudah sama-sama sah di mata pemerintah.

Untuk sementara ketua umum Gereja Bethany Nusantara dijabat Pendeta Samuel Kusuma. Pusat sinode-nya di Balikpapan. Dari 145 gereja di bawah GBN, mayoritas memang di Kaltim dan Kaltara.

Maka tepat kalau mereka pakai nama ”Nusantara” –dekat dengan ibu kota baru Indonesia.

Saya sering bicara dengan Pendeta Samuel. Ia sudah ”generasi” ketiga dalam sejarah pertengkaran di Bethany.

Di pihak Bethany ”Nginden” juga sudah dipimpin ”generasi” ketiga: Bambang Henky. Samuel dan Henky tidak terlalu dalam dalam ikut di awal pertengkaran.

”Generasi” pertamanya sudah meninggal dunia. Baik di kubu sana maupun di kubu sini: Pendeta Alex dan Pendeta Leo. Meninggalnya dua tokoh ini telah membuka suasana baru.

Apalagi ”generasi” keduanya sudah lelah bertengkar meski masih enggan bersatu. Muncullah generasi ketiga. Tampillah Pendeta Samuel. Nama ”Nusantara” sudah lama saya dengar. Idenya dari Pendeta Samuel. Yakni sejak gencar-gencarnya nama ”Nusantara” disebut sebagai ibu kota Indonesia.

Begitu GBN jadi sinode baru di PGLII, langsung dapat bonus: akan jadi tuan rumah Muktamar PGLII tahun 2025 akhir Maret ini.

Di Munas itulah nanti Samuel dan Henky akan bertemu dengan posisi dan hak suara yang sama: sama-sama ketua sinode. Skornya juga 1-1: GBN punya lebih banyak gereja, GBI punya lebih banyak harta.

Anda sudah tahu: gerakan gereja di Indonesia sama dengan di dunia di zaman modern ini. Gerakan pertama bersifat oikumenikal. Lalu muncul jenis gerakan kedua: evangelical.

Yang satu lewat gereja sebagai lembaga, satunya lagi lewat pribadi-pribadi sebagai penginjil.

Gereja yang tergabung di PGLII adalah dari gerakan yang kedua. Sedang yang di PGI adalah tipe gerakan yang pertama.

Karena itu jumlah sinode anggota PGLII banyak sekali. Pribadi-pribadi penginjil bisa punya gereja sendiri-sendiri. Setelah jumlah gerejanya mencukupi, didirikanlah sinode sendiri.

Maka Anda bisa baca nama-nama Sinode yang banyak sekali sebagai anggota PGLII. Misalnya: Sinode Gereja Eleos Indonesia, Gereja Kabar Baik Indonesia, Gereja Protestan Indonesia Luwuk Banggai, Gereja Allah di Indonesia, Gereja Rasuli Indonesia, Gereja Misi Sejahtera (GMS), Gereja Sungai Yordan, Gereja Kristen Kemah Daud, Gereja Masehi Musyafir, Gereja Siloam, Gereja Morning Star, Gereja Santapan Rohani. Masih banyak lagi. Tentu Gereja besar seperti Mawar Sharon dan Gereja Bethel Indonesia juga di dalam PGII.

Tahun ini, tanggal 3 bulan 3 telah jadi hari damai di Bethany. PWI bisa berkaca darinya. Rukun itu indah. Tidak perlu menunggu dulu agar yang lagi bertengkar di PWI sekarang ini meninggal dunia.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Keajaiban KDM

Kang Dedi Mulyadi ternyata seperti Elon Musk. Atau sebaliknya. Mereka sama-sama sewot...

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama Ketua Komisi XI DPR Misbakhun mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI).--
Catatan Dahlan Iskan

Roadshow

Oleh: Dahlan Iskan Saran konkret saya: segera lakukan roadshow. Tim CEO Danantara...

Catatan Dahlan Iskan

Gemerlap Danantara

Oleh: Dahlan Iskan Ini keputusan tepat: lokasi pembangunan kilang BBM yang baru...

Catatan Dahlan Iskan

Kawan Lama

Oleh: Dahlan Iskan Kawan Lama itu pemberani. Termasuk berani melepaskan partner lama...