Adaptasi juga melibatkan perencanaan tata ruang yang lebih baik, terutama di daerah pesisir yang rentan terhadap siklon tropis. Relokasi pemukiman dari daerah berisiko tinggi dan restorasi ekosistem alami seperti hutan bakau dapat membantu mengurangi dampak gelombang badai. Hutan bakau, misalnya, telah terbukti mampu menyerap energi gelombang dan mengurangi risiko banjir di daerah pesisir.
Terakhir, upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca juga sangat penting dalam mengatasi peningkatan intensitas siklon tropis akibat perubahan iklim. Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan, kita dapat memperlambat pemanasan global dan mengurangi risiko badai yang lebih dahsyat di masa depan.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang siklon tropis dan dampaknya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang lebih efektif untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari ancaman cuaca ekstrem yang semakin meningkat.