Home Ekonomi Jenis-Jenis Reksadana: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
Ekonomi

Jenis-Jenis Reksadana: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya

Bagikan
Jenis-Jenis Reksadana: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
Jenis-Jenis Reksadana: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya
Bagikan

finnews.id – Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi yang memungkinkan masyarakat, khususnya pemodal kecil atau mereka yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menghitung risiko, untuk berinvestasi dengan lebih mudah.

Reksadana dirancang sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang ingin berinvestasi, tetapi memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan pengetahuan.

Dengan adanya reksadana, pemodal lokal juga didorong untuk lebih berperan dalam investasi di pasar modal Indonesia. Secara umum, reksadana adalah kumpulan dana dari masyarakat pemodal yang kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Ada tiga elemen utama dalam reksadana, yaitu:

  • Dana yang berasal dari masyarakat pemodal.
  • Investasi dana tersebut dalam portofolio efek.
  • Pengelolaan dana oleh manajer investasi.

Dengan demikian, reksadana memungkinkan pemodal untuk berinvestasi secara kolektif, sementara manajer investasi bertanggung jawab dalam mengelola dana tersebut guna memperoleh keuntungan yang optimal.

Jenis-Jenis Reksadana

Secara umum, reksadana terbagi menjadi empat jenis utama, yaitu:

1. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana pasar uang mengalokasikan investasinya pada instrumen pasar uang dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun. Beberapa instrumen investasi yang digunakan meliputi:

  • Deposito berjangka (time deposit)
  • Sertifikat deposito (certificate of deposit)
  • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
  • Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Tujuan utama dari reksadana ini adalah menjaga likuiditas dan keamanan modal. Dibandingkan jenis reksadana lainnya, reksadana pasar uang memiliki risiko yang paling rendah.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)

Jenis reksadana ini menginvestasikan minimal 80% dari aktivanya ke dalam efek utang atau obligasi. Tujuan utama dari reksadana pendapatan tetap adalah memberikan tingkat pengembalian yang stabil bagi investornya. Namun, risikonya lebih tinggi dibandingkan reksadana pasar uang karena dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga dan kondisi ekonomi.

3. Reksadana Campuran (Balanced Mutual Fund)

Reksadana campuran mengalokasikan dana investasinya ke dalam berbagai instrumen, termasuk saham dan obligasi. Tujuan dari reksadana ini adalah untuk memberikan pertumbuhan nilai investasi yang optimal dengan tetap mempertimbangkan tingkat risiko yang moderat.

Dengan strategi diversifikasi, reksadana campuran memiliki potensi pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap, tetapi dengan tingkat risiko yang lebih terukur dibandingkan reksadana saham.

Bagikan
Artikel Terkait
BTN Gabung PCAF untuk Dukung Net Zero Emissions 2060
Ekonomi

BTN Gabung PCAF untuk Dukung Net Zero Emissions 2060

finnews.id – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi bergabung dengan...

Kemenkes Ajukan Anggaran Rp114 Triliun untuk 2026, Rp9,7 Triliun Dialokasikan ke Program Unggulan Prabowo
Ekonomi

Kemenkes Ajukan Anggaran Rp114 Triliun untuk 2026, Rp9,7 Triliun Dialokasikan ke Program Unggulan Prabowo

finnews.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajukan anggaran sebesar Rp114 triliun untuk tahun...

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025 untuk Dorong Pertumbuhan dan Penyerapan Kerja
Ekonomi

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025 untuk Dorong Pertumbuhan dan Penyerapan Kerja

finnews.id – Bagaimana strategi pemerintah menjaga daya saing ekonomi sekaligus menciptakan lebih...

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025, Fokus Perluasan Kerja dan Pertumbuhan
Ekonomi

Pemerintah Luncurkan Paket Ekonomi 2025, Fokus Perluasan Kerja dan Pertumbuhan

fin.co.id – Bagaimana strategi pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak global...