finnews.id – Profesi sopir truk sering kali dipandang sebelah mata di Indonesia. Namun, di Kanada, pekerjaan ini justru sangat dihargai dan menawarkan penghasilan yang menggiurkan. Salah satu warga negara Indonesia, Bagus Ananda Putra, telah merasakan keuntungan besar dari profesi ini setelah menetap dan bekerja di Kanada selama sembilan tahun.
Gaji Besar dan Fasilitas Mewah
Sebagai sopir truk di Kanada, Bagus mengaku mendapatkan penghasilan hingga Rp30 juta per minggu. Selain itu, jam kerja sopir truk di Kanada dibatasi maksimal 14 jam per hari untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan pekerja. Tak hanya itu, fasilitas yang diberikan pun cukup menggiurkan, termasuk tempat menginap di hotel berbintang bagi sopir yang melakukan perjalanan jauh.
Bagus menjelaskan bahwa sopir truk di Kanada bekerja selama 40 jam per minggu. Jika bekerja lebih dari jam tersebut, mereka akan mendapatkan bayaran lembur. Hal ini membuat penghasilan sopir truk bahkan bisa melampaui pekerja kantoran yang umumnya tidak mendapatkan upah lembur.
Lebih Menguntungkan dari Pekerjaan Kantoran
Menurut Bagus, para pekerja lapangan seperti dirinya bisa memperoleh penghasilan lebih besar dibandingkan pegawai kantoran. Jika pekerja kantoran hanya bekerja lima hari dalam seminggu dan tidak mendapatkan uang lembur, sopir truk memiliki kesempatan untuk menambah penghasilan dengan bekerja lebih lama.
Selain itu, sopir truk yang mengantar logistik untuk perusahaan besar seperti McDonald’s juga mendapatkan berbagai tunjangan tambahan. Bagus sendiri bekerja di perusahaan Martin Brower dan bertugas mengirimkan bahan makanan ke restoran cepat saji tersebut. Dalam sekali perjalanan, ia bisa menempuh jarak hingga 1.100 km, dengan batas kecepatan truk yang mencapai 100 km/jam. Menariknya, sopir yang menempuh jarak lebih dekat pun tetap mendapatkan fasilitas hotel dari perusahaan.
Proses Mendapatkan Pekerjaan Tidak Mudah
Meski menawarkan penghasilan besar, profesi ini tidak bisa didapatkan dengan mudah. Bagus menjelaskan bahwa bagi warga negara asing yang ingin menjadi sopir truk di Kanada, mereka harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) khusus yang tidak bisa langsung diperoleh. Jika belum memiliki SIM dari negara asal, mereka harus melalui tahapan perizinan yang memakan waktu sekitar dua tahun.
Tahapan tersebut meliputi tingkatan learner, lalu meningkat ke Graduated Driver License (GDL) setelah satu tahun, dan akhirnya mencapai kelas lima setelah satu tahun berikutnya. Namun, jika seseorang sudah memiliki SIM mobil dari Indonesia, mereka bisa langsung mengambil kelas tujuh, GDL, atau kelas lima.
Dengan gaji yang bisa mencapai Rp30 juta per minggu, profesi sopir truk di Kanada menjadi salah satu pekerjaan yang menjanjikan. Di Indonesia, angka tersebut biasanya diperoleh oleh pekerja kantoran dengan jabatan tinggi. Namun di Kanada, justru sopir truk yang mendapatkan penghasilan lebih besar. Apakah Anda tertarik mencoba profesi ini?