finnews.id – Aprilia meminta klarifikasi lebih lanjut dari Michelin mengenai kecelakaan hebat yang dialami Jorge Martin dalam tes pramusim MotoGP di Sepang. Pabrikan Italia itu membantah klaim Michelin yang menyebut insiden tersebut disebabkan oleh penurunan suhu ban.
Jorge Martin, juara bertahan MotoGP, mengalami highside yang parah pada hari pertama pengujian di Malaysia, yang membuatnya terjatuh dengan keras dalam posisi wajah terlebih dahulu menghantam tanah.
Michelin mengungkapkan pada Jumat pagi bahwa sensor mendeteksi suhu bagian dalam ban belakang Martin lebih rendah 15°C dari yang seharusnya.
Pernyataan ini muncul setelah Aprilia sebelumnya menyampaikan pendapatnya terkait kecelakaan tersebut. Direktur Motorsport Aprilia, Massimo Rivola, secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa Michelin mungkin bertanggung jawab atas insiden itu.
“Data menunjukkan bahwa motor tidak mengalami masalah, dan Jorge tidak melakukan kesalahan. Saya telah meminta Michelin untuk memberikan riwayat kompon ban belakang. Saya tidak ingin mengetahui bahwa ban tersebut telah disimpan selama 11 bulan,” ujar Rivola.
Namun, Aprilia menolak penjelasan yang diberikan oleh Michelin dan menilai insiden ini sebagai situasi kritis yang memerlukan diskusi lebih lanjut antara seluruh tim.
“Mengenai kecelakaan ini, saya ingin menegaskan bahwa data kami sama sekali tidak mengonfirmasi pernyataan yang dibuat oleh Piero Taramasso,” kata Rivola dalam pernyataan tegas.
“Saya percaya bahwa keselamatan para pembalap harus menjadi prioritas utama. Saya sudah menyarankan agar diadakan pertemuan dengan semua tim untuk mencari solusi konstruktif atas situasi kritis ini, yang terbukti dengan banyaknya jumlah cedera.”
Akibat kecelakaan tersebut, Martin mengalami patah tulang pada tangan kanan dan beberapa retakan di kaki kirinya. Ia harus diterbangkan ke Barcelona setelah menghabiskan semalam di rumah sakit dekat Sepang.
Pada Jumat pagi, pembalap asal Spanyol itu menjalani operasi di Klinik Quiron Dexeus untuk memperbaiki patah tulang di tangan kanannya. Operasi yang dilakukan oleh dokter terkenal, Xavier Mir, berjalan sukses.
