finnews.id – Pakar deteksi kebohongan, Darren Stanton, merespon mega bintang Portugal Cristiano Ronaldo yang mengklaim bahwa dirinya pemain bola terbaik sepanjang masa, dibanding Lionel Messi, Diego Maradona atau legenda Brazil Pele.
Darren Stanton yang berbicara kepada OLBG mengatakan, bahasa tubuh Ronaldo menunjukan dia sangat marah dan frustasi karena selalu dianggap pemain terbaik nomor dua setelah Lionel Messi.
“Ronaldo benar-benar kacau. Kita melihat campuran kemarahan, dia adalah orang yang sangat marah dan frustasi. Saya pikir dia merasa tidak mendapatkan rasa hormat yang seharusnya dia dapatkan” kata Stanton.
Stanton menilai, Ronaldo seperti orang yang kurang percaya diri. “Dia terlihat seperti orang yang sebenarnya kurang percaya diri dalam bidang tertentu” katanya.
Stanton menambahkan tentang klaim Ronaldo bahwa ia mengungguli Messi, Diego Maradona, dan Pelé adalah bentuk kebohongan. “Bahasa tubuhnya mengkhianati isi verbal dari apa yang ia katakan. Saya tidak percaya dia yakin dirinya adalah pemain terhebat” katanya.
Stanton meneruskan bahwa Ronaldo dianggap jujur ketika dia mengakui tidak membenci Lionel Messi. Tetapi Stanton mengatakan sebaiknya Ronaldo meniru Messi yang rendah hati. “Kerendahan hati adalah sesuatu yang akan bermanfaat bagi Ronaldo karena ia sebenarnya tidak pandai menunjukkan kesombongan” katanya.
Stanton menilai Ronaldo menjadi tua dengan cara yang tidak anggun. Ronaldo seolah tidak terima ketika dia mulai kehilangan relevansinya di lapangan.
“Setiap orang punya harinya, dan Anda harus menerimanya. Ronaldo tengah berjuang untuk menerima kenyataan bahwa ia akan semakin tidak relevan dalam permainan ini seiring munculnya generasi berikutnya dan menjadi bintang.”
Kata dia, Ronaldo sengaja mengeluarkan pernyataan kontroversial agar dia dianggap masik relevan di usianya yang memasuki 40 tahun.
“Jadi, kita mungkin akan melihat semakin banyak pernyataan darinya yang sebenarnya tidak ia yakini, tetapi menimbulkan kontroversi agar setidaknya ia tetap relevan di media.”
“Terlepas dari apa yang dikatakan Ronaldo, tampaknya Messi adalah sumber aspirasinya – hal itu diukur berdasarkan Messi, bagaimana ia tampil dan apa yang ia lakukan. Saya tidak berpikir ia tidak suka atau membencinya, tetapi Ronaldo tampak sangat frustrasi karena permainan, para pakar, dan banyak penggemar tidak menganggap Ronaldo sebagai pemain nomor satu. Hal itu membuatnya frustrasi,” pungkasnya. (*)