finnews.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menilai program Makan Bergizi Gratis mendorong perekonomian masyarakat hingga tingkat desa. Dia juga menilai, ini merupakan terobosan yang luar biasa.
“Program Makan Bergizi Gratis ini adalah salah satu program terobosan yang sangat luarr biasa. Karena akan membangun sebuah ekosistem usaha baru di Indonesia,” kata Maman di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rampinas) Perempuan Indonesia Raya (PIRA) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu 25 Januari 2025.
Dia mengatakan, dana desa dalam satu tahun sebesar Rp2 miliar. Dari miliaran dana tersebut, kata dia, dialokasikan untuk infrastruktur desa.
“Dana desa kita dalam satu tahun itu kurang lebih Rp1-2 miliar dan itu sebagian besar ada yang dialokasikan untuk infrastruktur di desa,” kata Maman.
Maka itu, kata dia, program Makan Bergizi Gratisi ini akan membangun ekosistem usaha baru yang memberikan perputaran ekonomi lebih besar di desa.
“Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, akan ada kurang lebih sekitar Rp7-8 miliar dana berputar di desa kita di seluruh Indonesia,” katanya.
Pihaknya melihat hal ini sebagai peluang untuk memberdayakan pengusaha UMKM di seluruh Indonesia.
“Berdasarkan data yang kami miliki di Kementerian UMKM, terdapat kurang lebih sekitar 2,9 juta pengusaha kuliner di Indonesia, di mana 49 persennya itu adalah perempuan-perempuan Indonesia,” terangnya.
Tak hanya itu, sebanyak sekitar 30.900 UMKM bergerak di jasa catering sehingga berpotensi untuk terlibat dalam Makan Bergizi Gratis. Demikian itu, pihaknya akan memberikan bantuan modal bagi pengusana UMKM yang ikut bermitra pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Terkait mengenai akses pembiayaan, kami dari Kementerian UMKM bersama-sama dengan Badan Gizi Nasional, berdasarkan arahan Pak Presiden, untuk mencari solusi yang sebaik-baiknya agar pengusaha-pengusaha UMKM yang terlibat dalam program makan bergizi ini tidak mendapatkan beban yang cukup besar terkait permodalannya,” tuturnya.
Pembiayaan awal UMKM untuk program ini, menurutnya, akan menjembatani missing link yang terjadi karena masalah dana.
“Ini ada aspirasi dari teman-teman UMKM, ‘Bagaimana kita bisa survive ataupun ikut terlibat dalam program Makan Bergizi kalau kita butuh bridging kurang lebih sekitar Rp200-500 jutaan?'” katanya.
Maman juga telah berkoordinasi dengan bank himbara untuk menghadirkan skema khusus bagi UMKM yang menjadi bagian dari program ini. “Insya Allah nanti akan disiapkan sebuah skema khusus untuk memberikan keringanan atau seperti diberikan pembiayaan awal dulu,” tambahnya.
Disebutkannya bahwa sudah ada 46 bank penyalur KUR yang ada di bawah koordinasi Kementerian UMKM dan empat di antaranya berpartisipasi aktif.
(Ann)