Catatan Dahlan Iskan

Pagar Laut

Bagikan
Bagikan

Kini di kawasan itu dilewati jalan tol. Masih dikerjakan. Belum jadi. Pengerjaannya lebih lama. Lebih mahal. Jalan tol itu akan berfungsi sekaligus sebagai tanggul laut.

Begitu jalan tol jadi, kawasan laut itu akan kembali jadi daratan. Air lautnya dipompa ke arah utara tol.

Muncullah persoalan: setelah laut dikeringkan nanti tanah lama hidup lagi. Rakyat masih punya sertifikatnya. Sertifikat lama. Itu karena kejadian “daratan jadi laut” belum terlalu lama. Tahun 1960-an masih daratan. Masih banyak yang mengalami itu dan sekarang masih hidup. Masih pegang sertifikat.

Akhirnya Presiden Jokowi ambil terobosan: mereka dapat ganti rugi separo harga. Selesai. Rakyat senang. Proyek berjalan. Negara pun akan bisa membangun kawasan baru yang akan menjadi kebanggaan Jawa Tengah dan nasional. Rasanya kawasan Demak ini lebih besar daripada PSN yang ada di PIK2. Tanpa terjadi kehebohan.

Saya tidak tahu kapan daratan di Tangerang utara itu berubah jadi laut. Apakah sertifikat yang ada di laut itu terbit ketika masih berupa daratan.

“Mungkin memang ada daratan yang jadi laut. Tidak banyak. Lalu dimanfaatkan sekalian untuk laut yang awalnya pun bukan daratan,” ujar Khozi.

Di Demak, Presiden Jokowi turun tangan. Keruwetan yang berlarut langsung selesai lewat satu Keputusan Presiden.

Siapa tahu PSN PIK2 di utara Bandara Soekarno-Hatta itu juga selesai dengan satu Keputusan Presiden Prabowo. Kan Prabowo terlihat lebih tegas dan lebih membela rakyat.

Siapa tahu.(Dahlan Iskan)

Bagikan
Artikel Terkait
Catatan Dahlan Iskan

Kembar Resmi

Rupanya kubu Sultan khawatir: kalau lewat muktamar yang dipercepat Gus Yahya tetap...

KH Zulfa Mustofa
Catatan Dahlan Iskan

Ujung Zulfa

Kiai Zulfa juga terus menyuarakan moderasi. Dalam hal ini ia mirip dengan...

Catatan Dahlan Iskan

Natal Papua  

Taman Imbi sendiri punya nama resmi: Taman Yos Sudarso. Ada patung besarnya...

Catatan Dahlan Iskan

Negara Ro-ro

Takut kalau di-Lino-kan. (Dahlan Iskan)