Subsidi BBM kereta api pada 2025 meningkat. Peningkatan kuota ini untuk mendukung transportasi yang lebih murah dan efisien, serta memperkuat perekonomian nasional
finnews.id – Subsidi BBM Kereta Api naik. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meningkatkan kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kereta api pada 2025.
Peningkatan kuota ini mencapai 6,7% dibandingkan tahun 2024 dan diyakini akan memberikan dampak positif terhadap mobilitas masyarakat serta kemajuan ekonomi Indonesia.
Subsidi BBM untuk kereta api ini menjadi elemen penting dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan transportasi massal yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Kuota Subsidi BBM Kereta Api 2025: Alokasi yang Meningkat
Tahun 2025, pemerintah mengalokasikan subsidi BBM sebesar 209.809 kiloliter (KL) untuk KA. Jumlah ini meningkat signifikan dari alokasi 196.653 KL di tahun 2024.
Peningkatan kuota ini terbagi atas beberapa kategori, termasuk untuk kereta penumpang dan berbagai jenis kereta barang yang mendukung perekonomian.
Rincian subsidi BBM untuk sektor KA pada 2025 adalah sebagai berikut:
- Kereta Penumpang: 184.036 KL
- Kereta Barang Komoditas Klinker: 913 KL
- Kereta Barang Komoditas Parcel: 3.996 KL
- Kereta Barang Komoditas Peti Kemas: 15.593 KL
- Kereta Barang Komoditas Semen: 5.271 KL
Peningkatan kuota subsidi ini memberikan harapan besar dalam mendorong efisiensi operasional kereta api di seluruh Indonesia.
Peran Kereta Api dalam Mobilitas dan Ekonomi
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa kereta api merupakan moda transportasi massal yang memiliki banyak keunggulan, seperti hemat energi, efisien, dan ramah lingkungan.
“Dukungan BBM subsidi tidak hanya mendukung Asta Cita (cita-cita transportasi massal), tetapi juga memperkuat mobilitas masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada kemajuan ekonomi nasional,” ujar Erick Thohir.
Keberadaan kereta api, yang terjangkau dan efisien, sangat penting dalam menghubungkan berbagai wilayah Indonesia, meningkatkan distribusi barang, serta mempercepat pergerakan orang.
Alokasi Subsidi BBM untuk Daerah dan Proyek Baru
Vice President Public Relations PT KAI Anne Purba menjelaskan, subsidi BBM dialokasikan secara merata ke berbagai Daerah Operasi (Daop) dan Divisi Regional (Divre) KAI. Kuota BBM sesuai dengan kebutuhan operasional setiap wilayah. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional kereta api di seluruh Indonesia.
Selain itu, peningkatan kuota subsidi juga dapat mendukung pengembangan jalur-jalur baru. Contohnya proyek KA Perintis Makassar-Parepare, sebagai akses transportasi bagi masyarakat di luar Jawa.
“Kuota subsidi ini akan dimanfaatkan secara optimal dengan mengutamakan transparansi dan efisiensi operasional,” ujar Anne Purba.
Dampak Positif Subsidi BBM Kereta Api untuk Masyarakat
Peningkatan subsidi BBM untuk KA membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan transportasi murah namun aman dan nyaman.
Transportasi kereta api yang efisien, serta terjangkau, menjadi solusi vital dalam mendukung mobilitas masyarakat, mengurangi kemacetan, dan menurunkan emisi karbon.
Selain itu, proyek pengembangan kereta api di wilayah-wilayah baru membuka peluang bagi peningkatan konektivitas antar daerah dan pembangunan ekonomi lokal. (Sabrina/DSW)