Home News Menteri ART Nusron Wahid Bantah Sertifikat Pagar Laut Milik PT Kapuk Niaga Indah
News

Menteri ART Nusron Wahid Bantah Sertifikat Pagar Laut Milik PT Kapuk Niaga Indah

Bagikan
Bambu Bekas Pagar Laut Misterius di Tanjung Pasir Dibuang ke Mana?. dok: Candra Pratama
Bagikan

finnews.id – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid membatah informasi yang menyebutkan bahwa pagar laut di perairan Tangerang, Banten milik PT Kapuk Niaga Indah.

Pagar laut yang membentang sepanjang 30 km itu, jadi polemik hingga dibongkar oleh pihak TNI atas perintah Presiden Prabowo.

Nusron mengatakan, pagar laut itu bukan milik PT Kapuk Niaga Indah sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media masa.

“Terhadap berita yang muncul di media tentang seakan-akan bahwa sertifikat atau yang muncul itu di atas laut atas nama PT Kapuk Niaga Indah itu tidak betul, karena kalau ini yang muncul di media kan itu bukan di Kohod tapi ini di Jakarta Utara, Kohod itu Tangerang ya kan? Itu satu hal lain,” kata Nusron, Senin 20 Januarii 2025.

Nusron mengatakan, sertifikat atau SHGB yang dimiliki oleh PT Kapuk Niaga Indah di Jakarta Utara telah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

SHGB tersebut, kata dia, diterbitkan pada 2017 dan berstatus atas nama perusahaan yang bersangkutan. Sertifikat tersebut terbit berdasarkan Hak Pengelolaan atas Tanah (HPL) hasil reklamasi yang dilakukan di wilayah tersebut.

Dia menerangkan, HPL yang digunakan untuk penerbitan SHGB tersebut terdaftar atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi tanah hasil reklamasi.

Tanah reklamasi tersebut menjadi milik daerah, sedangkan SHGB diterbitkan kepada pihak yang melakukan reklamasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

“Kalau yang ini sudah sesuai dengan prosedur karena ini adalah sertifikat yang terbit pada 2017 ini adalah sertifikat dalam bentuk SHGB atas nama PT Kapuk Niaga Indah, yang ini terbit di atas HPL, dan itu tanah hasil reklamasi karena tanah hasil reklamasi HPLnya atas nama Pemda DKI, SHGBnya atas nama mereka (PT Kapuk Niaga Indah) yang melakukan reklamasi,” tuturnya.

Menteri ATR memastikan bahwa proses penerbitan sertifikat tersebut telah melalui langkah-langkah yang sah dan transparan. Hal itu tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku, dan semua proses administrasi terkait sudah dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Bagikan
Artikel Terkait
Pusat kerajaan Majapahit belum juga ditemukan hingga kini.
News

Pusat Kerajaan Majapahit Belum Juga Terungkap, Menbud: Mudah-mudahan Tahun Depan Bisa Ketemu

finnews.id – Hingga kini para ahli arkeologi dan peneliti belum juga bisa...

News

Banjir Bandang Tapanuli Tengah: Lalu Lintas Lumpuh, Listrik Padam

finnews.id – Banjir bandang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara pada...

ilustrasi
News

RS di Jayapura Tolak Layani Irene Sokoy, FKBI: Langgar Hak Asasi Manusia!

finnews.id – Seorang ibu di Jayapura, Papua, Irene Sokoy dan bayi dalam...

Makam Irene Sokoy, wanita hamil di Jayapura yang meninggal bersama bayi yang dikandungnya.
News

Terungkap Penyebab Kematian Ibu Hamil di Jayapura, Wamenkes: Dokter Cuti, Ruang RS Penuh

finnews.id – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Benjamin Paulus membeberkan hasil sementara...