Home News Pengiriman PMI Ilegal Tambah Marak, Menteri Karding Diingatkan Jangan Jadi Menteri Pedagang Manusia
News

Pengiriman PMI Ilegal Tambah Marak, Menteri Karding Diingatkan Jangan Jadi Menteri Pedagang Manusia

Bagikan
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (IST)
Bagikan

Menteri Karding diingatkan untuk melindungi PMI dan tidak terlibat dalam pengiriman PMI ilegal yang semakin marak, serta memperjuangkan pencegahannya.

fin.co.id – Abdul Kadir Karding diharapkan tidak menjadi menteri pedagang manusia berkedok pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri.

Abdul Kadir Karding harus menjadi menteri yang melindungi calon PMI dan PMI sebagaimana dengan nama kementerian yang dipimpinnya yakni Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

“Mengapa saya mengatakan seperti ini ? Karena selama ini menteri yang membidangi PMI yakni Kementerian Ketenagakerjaan terkesan menteri yang suka berdagang manusia berkedok pengiriman PMI ke luar negeri,” kata pemerhati masalah Ketenagakerjaan Indonesia, Siprianus Edi Hardum, dikutip Kamis, 16 Januari 2025.

Edi Hardum mengatakan, pedagang PMI berkedok pengiriman PMI atau tenaga kerja Indonesia (TKI) selama ini adalah para oknum dari perusahaan pengiriman PMI/Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), para oknum dari Kementerian Ketenagakerjaan dan dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), oknum dari Polri dan oknum pensiun Polri.

Menurut Edi, sampai saat ini pengiriman PMI illegal ke luar negeri malah bertambah marak karena pemainnya tetap orang dan perusahaan yang sama. “Oleh karena itu, saya meminta Abdul Kadir Karding sebagai menteri yang melindugi PMI dan dua wakilnya di kementerian yang sama tidak terkooptasi sama perusahaan pengiriman PMI nakal serta para oknum. Beliau harus jaga jarak. Kalau beliau terkooptasi, maka beliau menjadi Menteri Pedagang manusia berkedok pengiriman PMI,” kata penulis buku,”Pengiriman TKI Berkedok Pengiriman TKI” ini.

Menurut Edi, sejak tahun 2016 pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan bekersama dengan sejumlah kementerian membangun Desa Migran Produktif (Desmigratif) untuk mencegah pengiriman TKI atau PMI illegal keluar negeri. Namun, sampai saat ini keberadaan Desmigratif tidak kelihatan hasilnya. “Malah pengiriman PMI illegal tetap marah,” kata advokat dari Kantor Hukum “Edi Hardum and Partners” ini.

Edi meminta Karding agar membuat program nyata untuk mencegah pengiriman PMI illegal. Selain itu, memproses hukum semua pelaku dan perusahaan yang terlibat dalam pengiriman PMI illegal ke luar negeri. “Jangan manfaatkan kementerian dan jabatan menteri untuk mengambil untung secara ekonomi. Kerjalah untuk melindungi manusia, bukan untuk didagangkan,” kata alumnus S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti ini. (*)

Bagikan
Artikel Terkait
Mati Listrik di Spanyol & Portugal: 15 GW Hilang, Pemulihan Target Selasa
News

Mati Listrik di Spanyol & Portugal: 15 GW Hilang, Pemulihan Target Selasa

finnews.id – Senin (28/4/2025) siang waktu setempat, sebagian besar wilayah Spanyol dan...

Harga BBM Hari Ini, Pertamina, Shell, BP & Vivo Tetap Stabil per 29 April 2025
News

Harga BBM Hari Ini: Pertamina, Shell, BP & Vivo Tetap Stabil per 29 April 2025

finnews.id – Per Selasa, 29 April 2025, empat merek bahan bakar minyak...

News

Alasan Prabowo Sambutan Tertutup di Acara Danantara-BUMN karena Negur Direksi

finnews.id – Presiden Prabowo Subianto memilih untuk menyampaikan sambutannya secara tertutup dalam...

Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia Saat Beri Sambutan di Velodrome Jakarta Timur
News

Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia Saat Beri Sambutan di Velodrome Jakarta Timur

finnews.id – Brando Susanto, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi...