finnews.id – Bantal kepala memegang peran penting dalam kualitas tidur.
Tidur yang nyenyak membantu tubuh memperbaiki sel, termasuk sel kulit, serta menjaga keseimbangan hormon.
Bantal yang terlalu tinggi, rendah, atau tidak mendukung leher dapat mengganggu tidur, meningkatkan stres, dan memicu pelepasan hormon kortisol yang mempercepat penuaan kulit.
Postur Tidur dan Kerutan Wajah
Posisi tidur yang salah akibat bantal yang tidak sesuai dapat menekan kulit wajah dan leher secara tidak alami.
Tekanan ini dapat menyebabkan garis leher, kerutan di pipi, dan perubahan bentuk wajah seiring waktu.
Gesekan wajah terhadap bantal sintetis atau kasar juga dapat mempercepat terbentuknya kerutan.
Bahan Bantal dan Kesehatan Kulit
Bahan bantal memengaruhi kondisi kulit. Bantal yang menyerap keringat dengan buruk atau terbuat dari bahan sintetis dapat menimbulkan iritasi atau jerawat.
Iritasi kronis mengurangi elastisitas kulit, sehingga wajah terlihat lebih cepat menua.
Pilihan Bantal Anti-Penuaan
Beberapa jenis bantal dirancang untuk meminimalkan kerutan dan mendukung postur tidur yang baik, antara lain:
-
Bantal sutra atau satin untuk mengurangi gesekan kulit.
-
Bantal ergonomis yang mendukung posisi leher alami.
-
Bantal dengan tinggi yang sesuai agar wajah dan leher tidak tertekan saat tidur.
Kesimpulan
Bantal kepala memengaruhi penuaan wajah terutama melalui postur tidur, gesekan kulit, kualitas tidur, dan iritasi kulit.
Memilih bantal yang ergonomis dan berbahan ramah kulit dapat membantu memperlambat tanda-tanda penuaan.
Intinya, postur tidur yang buruk, gesekan berulang, dan kualitas tidur terganggu adalah faktor utama yang membuat wajah terlihat lebih tua.
Referensi
-
“How Sleep Affects Your Skin” – Healthline
-
“The Role of Sleep in Skin Aging” – National Institutes of Health
-
“Sleep and Aging: The Connection Between Sleep and Skin Health” – WebMD