finnews.id – Jagat media sosial dihebohkan oleh sebuah pengakuan tak biasa. Seorang perempuan asal Indonesia bernama Pipit Sriati mendadak viral setelah membagikan kisah hidupnya yang mengaku bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di kediaman megabintang sepak bola Cristiano Ronaldo di Arab Saudi.
Cerita Pipit menyita perhatian warganet lantaran satu hal yang mencolok: gaji fantastis yang disebutnya mencapai hampir Rp100 juta per bulan—angka yang jauh dari bayangan kebanyakan pekerja rumah tangga.
Kisah yang Tak Pernah Terbayangkan
Dalam pengakuan yang beredar luas, Pipit mengenalkan dirinya sebagai perempuan berusia 47 tahun. Ia mengaku tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah drastis.
“Kalau sepuluh tahun lalu ada yang bilang aku bakal tinggal di Riyadh dan digaji hampir 100 juta sebulan cuma buat beresin rumah, mungkin aku bakal tertawa,” tulis Pipit dalam kisahnya.
Kini, ia mengaku bekerja di rumah Cristiano Ronaldo, yang menetap di Arab Saudi sejak bergabung dengan klub Al Nassr.
Standar Super Ketat
Pipit mengungkapkan bahwa bekerja di rumah seorang pesohor dunia bukan perkara mudah. Tantangan terbesarnya justru bukan fisik, melainkan adaptasi budaya dan standar kerja yang sangat tinggi.
Ia mengaku harus bangun sejak pukul 05.00 pagi, dengan rutinitas kerja yang menuntut ketelitian ekstrem. Kebersihan, kerapian, dan keteraturan disebut sebagai hal yang tak bisa ditawar.
“Rumahnya luas dan megah. Semuanya harus bersih, rapi, dan berkilau,” tuturnya.
Keluarga Ronaldo di Mata ART
Dalam ceritanya, Pipit juga menyinggung sosok Georgina Rodríguez, pasangan Cristiano Ronaldo. Ia menggambarkan Georgina sebagai pribadi yang anggun, tegas, namun tetap manusiawi dalam memperlakukan staf rumah tangga.
Yang paling membuatnya betah, menurut Pipit, adalah sikap anak-anak Ronaldo yang disebut sopan dan terbiasa mengucapkan terima kasih.
Kerahasiaan Tinggi
Meski tugasnya disebut tak jauh berbeda dari ART pada umumnya, Pipit menekankan satu hal penting: kerahasiaan absolut. Ia mengaku dilarang keras mengambil foto atau membagikan aktivitas rumah majikan ke media sosial.
“Mereka membayar bukan hanya tenaga, tapi profesionalisme dan kesetiaan,” ungkapnya.
Ia menyebut inilah alasan mengapa gaji yang diterima sangat tinggi.
Pipit juga mengaku kini mampu membantu ekonomi keluarganya di kampung halaman. Dari penghasilannya, ia menyebut bisa membangun rumah, membeli sawah, serta menabung untuk masa tua.
“Kalau lagi capek bersihin lantai marmer yang luas, aku lihat notifikasi gaji masuk. Langsung semangat lagi,” tulisnya.