finnews.id – Wajah Ibu Kota tampak berbeda sepanjang Desember ini. Jalan-jalan utama yang biasanya padat merayap kini terasa lebih lengang, terutama di jam sibuk pagi dan sore hari. Bagi sebagian warga, kondisi ini menjadi momen langka yang patut dinikmati.
“Biasanya jam tujuh pagi sudah macet parah. Sekarang malah bisa santai,” ujar Arnold (34), karyawan swasta yang setiap hari melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Lengangnya Jakarta di akhir tahun bukan tanpa sebab. Libur panjang Natal dan Tahun Baru, cuti bersama, serta libur sekolah membuat banyak warga memilih meninggalkan kota.
Sebagian pulang kampung, sebagian lainnya berlibur ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Tak hanya itu, kebijakan kerja fleksibel seperti work from anywhere (WFA) juga turut berperan. Banyak pekerja tetap menjalankan tugasnya, namun tidak lagi harus berada di kantor. Akibatnya, kawasan perkantoran yang biasanya hiruk pikuk kini terlihat lebih sunyi.
Fenomena ini juga dirasakan pengguna transportasi umum. Kereta commuter line dan bus TransJakarta tampak lebih lengang dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Kalau Desember memang lebih enak naik KRL, nggak sepadat biasanya,” kata Dewi (30), pegawai startup di Jakarta Selatan.
Meski demikian, lengangnya Jakarta tidak berarti kota benar-benar tidur. Pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan kawasan hiburan justru tetap ramai, terutama menjelang akhir pekan. Aktivitas ekonomi tetap berjalan, hanya ritmenya yang melambat.
Bagi sebagian warga yang memilih bertahan di Jakarta, suasana Desember justru menghadirkan ketenangan tersendiri. Kota yang biasanya tak pernah berhenti kini seolah memberi jeda singkat bagi penghuninya.
“Rasanya Jakarta lagi bernapas,” ujar Arnold sambil tersenyum.
Diperkirakan, suasana lengang ini hanya bersifat sementara. Memasuki awal Januari, aktivitas warga akan kembali normal seiring berakhirnya masa liburan dan cuti akhir tahun.