Finnews.id – Kesiapan Indonesia mengoperasikan jet tempur Rafale memasuki babak baru. Empat penerbang tempur TNI AU yang tergabung dalam Tim Pilot Rafale Batch-A resmi menuntaskan seluruh rangkaian pelatihan pengoperasian Rafale di Pangkalan Udara 113 Saint-Dizier, Prancis, pada Senin, 15 Desember (15/12).
Kelulusan ini menjadi tonggak penting dalam transformasi alutsista TNI AU, sekaligus langkah strategis menuju kemandirian sumber daya manusia pertahanan udara nasional.
Berdasarkan keterangan resmi TNI AU, program pelatihan tersebut berlangsung selama empat bulan penuh, terhitung sejak Agustus 2025, di Skadron Transformasi Rafale milik Angkatan Udara Prancis.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa para penerbang menjalani kurikulum komprehensif yang dirancang khusus untuk pesawat tempur generasi 4,5 tersebut.
“Materi pelatihannya mencakup misi air to air siang dan malam, air to ground, navigasi ketinggian rendah, hingga konversi backseater sebagai calon instruktur,” ujar I Nyoman.
Pilot Jalani Penerbangan Solo Siang & Malam
Tak hanya teori dan simulasi, setiap penerbang juga diuji melalui penerbangan mandiri. Selama masa pendidikan, keempat pilot TNI AU masing-masing telah melaksanakan dua kali penerbangan solo, terdiri dari satu misi siang hari dan satu misi malam hari.
Tahapan ini menjadi indikator kelayakan pilot untuk mengawaki Rafale secara penuh dalam berbagai kondisi operasional.
Setelah menyelesaikan fase utama pelatihan penerbangan, para pilot belum langsung kembali ke Tanah Air.
Mereka akan melanjutkan pendidikan lanjutan di Paris, mengikuti kursus sistem senjata AASM Hammer yang diselenggarakan oleh Safran, produsen persenjataan Rafale.
“Setelah ini mereka akan memperdalam pemahaman sistem persenjataan presisi Rafale agar mampu mengoperasikan pesawat secara optimal,” jelas I Nyoman.
Disiapkan Jadi Instruktur Rafale di Indonesia
Usai menuntaskan seluruh pendidikan di Prancis, keempat penerbang tersebut direncanakan kembali ke Indonesia pada awal 2026 untuk menjalankan peran strategis baru.