Home News Miris! Puluhan Orang Mendaki Gunung Gede Saat Jalur Pendakian Ditutup
News

Miris! Puluhan Orang Mendaki Gunung Gede Saat Jalur Pendakian Ditutup

Bagikan
ilustrasi
ilustrasi
Bagikan

finnews.id – Hingga kini para pendaki bandel dan tidak tahu aturan ternyata masih banyak dijumpai di gunung–gunung di wilayah Indonesia.

Seperti yang terjadi di Gunung Gede–Pangrango. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mencatat selama dua bulan penutupan jalur pendakian sudah menindak 30 pendaki bandel.

Sejak Oktober 2025, pluhan pendaki itu kedapatan melakukan aktivitas pendakian tanpa izin.

Menurut Kabid PTN Wilayah 1 Cianjur Balai Besar TNGGP, Lana Sari, selama ditutupnya jalur pendakian sejak Oktober 2025 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, Tim Polisi Hutan (Polhut) rutin melakukan penjagaan dan patroli.

“Hingga saat ini sudah 30 orang yang diturunkan petugas dari jalur pendakian karena melakukan aktivitas tanpa izin alias ilegal karena pendakian masih ditutup, terbaru petugas mengamankan 8 orang pendaki di jalur Cibodas,” kata Lana, Selasa, 9 Desember 2025, dikutip Antara.

Mereka yang terjaring petugas diberikan sanksi teguran humanis dan edukasi. Tapi, jika mereka kembali melalukan pendakian tanpa izin, maka akan dikenakan sanksi denda sesuai PP No. 36 Tahun 2024 tentang Tarif dan Jenis Tarif PNBP Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penutupan TNGGP untuk Pemulihan Ekosistem

Lana menjelaskan, penutupan dilakukan sebagai upaya pemulihan ekosistem sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan.

Pihak TNGGP meminta pendaki, wisatawan, dan masyarakat sekitar kawasan taman nasional tidak memaksakan diri atau melakukan aktivitas tanpa izin, lebih baik menunggu pendakian ke Gunung Gede-Pangrango kembali dibuka.

“Kami minta semua kalangan terutama pendaki untuk bersabar menunggu jalur pendakian secara resmi kembali dibuka, jangan melakukan pendakian tanpa izin karena dapat merugikan diri dan orang lain,” katanya.

Dia menambahkan, sejumlah oknum pendaki yang terjaring petugas rata-rata melakukan aktivitas pendakian sekitar pukul 02.00 WIB guna menghindari pos penjagaan dan tim patroli, dan mereka dibantu oknum penyedia jasa.

“Kami akan menindak tegas oknum penyedia jasa transit di luar kawasan yang memberikan akses dan informasi menyesatkan pada calon pendaki, karena ini kami dapatkan informasi dari mereka yang terjaring di jalur pendakian,” katanya.

Bagikan
Artikel Terkait
News

BMKG: Bibit Siklon 91S Pengaruhi Cuaca Nasional, Sumatera, Kalimantan Barat, NTT Waspada

finnews.id – Potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai kilatan petir membayangi...

News

Kejati NTT Tangani 106 Kasus Korupsi Sepanjang 2025

finnews.id – Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025, Kejaksaan...

News

Tragis di Gerbang Sekolah, Mobil Pengantar Menu MBG Tabrak 19 Siswa SD di Cilincing

Finnews.d – Insiden tragis yang melibatkan kecelakaan mobil terjadi di kawasan Cilincing,...

Prabowo Undang Putin
News

Presiden Prabowo Undang Putin Berkunjung ke Indonesia: Jangan Cuma ke India Saja

Finnews.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin...