Finnews.id – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, membuat pernyataan yang menarik perhatian saat menyampaikan pidato di acara Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025.
Purbaya secara terbuka mengklaim memiliki kemampuan luar biasa dalam menyelesaikan masalah birokrasi dan hukum yang menghambat investasi.
Bahkan menyamakan kemampuannya dengan kecerdasan tokoh legendaris Timur Tengah, Abu Nawas.
Klaim ini dilontarkan Purbaya sehubungan dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Debottlenecking bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Satgas ini dibentuk khusus untuk mempercepat investasi dengan mengatasi segala hambatan usaha.
“Kalau ada yang ragu, Purbaya memang tahu hukum apa. Emang dia bisa jadi hakim? Saya sudah sidang 600 kasus, sidang selama tiga tahun itu, saya kemampuan hakimnya sudah setingkat Abu Nawas,” jelas Purbaya Yudhi Sadewa sambil bercanda.
Mekanisme Satgas Debottlenecking
Dalam Satgas baru ini, Purbaya menegaskan peran sentralnya sebagai “hakim” yang akan langsung menyelesaikan keluhan pengusaha.
Untuk memastikan efektivitas, Purbaya telah mengalokasikan waktu khusus:
- Alokasi Waktu: Satu hari penuh didedikasikan oleh Menkeu untuk memimpin “sidang debottlenecking”.
- Mekanisme Pelaporan: Para pelaku bisnis yang mengalami hambatan investasi dan birokrasi dapat langsung melaporkan masalah tersebut kepadanya, dan ia berjanji akan langsung mengambil keputusan.
Purbaya percaya diri mengusulkan mekanisme ini kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto karena ia memiliki rekam jejak yang solid dalam menyelesaikan kasus serupa.
Rekam Jejak Mulus Selesaikan Ratusan Kasus Investasi
Purbaya mengklaim pengalamannya sebagai “hakim” bukan hal baru. Ia pernah mengambil peran serupa saat menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Maritim dan Investasi (2018–2020).
- Pengalaman Sebelumnya: Purbaya menjabat Wakil Ketua Tim Debottlenecking yang bekerja di bawah tiga Kementerian Koordinator (Maritim, Perekonomian, dan Polhukam) dari tahun 2016 hingga 2019.
- Capaian: Dalam periode tersebut, timnya berhasil menyelesaikan 193 kasus investasi yang total nilainya mencapai Rp 894 triliun.
Purbaya bahkan berkelakar bahwa keberhasilan ini menjadi alasan mengapa isu investasi sempat dialihkan ke Kemenko Maritim, “karena kita jago.” Ia menambahkan, semua capaian besar ini jarang diungkap ke media.