Finnews.id – Musim hujan sering membawa banjir, dan bersamaan dengan itu, risiko kesehatan meningkat. Salah satu penyakit yang patut diwaspadai adalah Leptospirosis, atau yang sering disebut sebagai penyakit kencing tikus. Penularannya erat kaitannya dengan air yang terkontaminasi, membuat masyarakat di area rawan banjir harus lebih berhati-hati.
Apa itu Leptospirosis?
Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Leptospira. Bakteri ini hidup di ginjal hewan seperti tikus, anjing, dan ternak, lalu dikeluarkan melalui urine mereka. Infeksi bisa terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui luka terbuka, goresan, atau selaput lendir (mata, hidung, mulut) setelah kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Mengapa banjir meningkatkan risiko?
1. Kontaminasi meluas: Air banjir bercampur dengan selokan, tanah, dan urine hewan yang terinfeksi, sehingga bakteri tersebar ke area luas.
2. Kontak langsung: Aktivitas di genangan air banjir meningkatkan peluang bakteri masuk ke tubuh.
3. Kulit lebih rentan: Kulit yang terendam lama menjadi lebih lunak; luka kecil atau lecet pun dapat menjadi pintu masuk bakteri.
Gejala yang perlu diwaspadai
Masa inkubasi Leptospirosis berkisar 2–30 hari. Gejalanya mirip flu ringan, sehingga sering diabaikan:
– Demam tinggi mendadak
– Sakit kepala hebat
– Nyeri otot terutama di betis dan punggung
– Mual, muntah, dan diare
– Mata merah
Jika tidak segera diobati, infeksi dapat berkembang menjadi Penyakit Weil, merupakan bentuk parah Leptospirosis. Komplikasi serius dari Leptospirosis di antaranya,
– Gagal ginjal akut: Membutuhkan cuci darah
– Gagal hati: Kulit dan mata kuning parah
– Pendarahan paru-paru: Batuk darah dan kesulitan bernapas
– Meningitis: Peradangan pada selaput otak dan saraf tulang belakang
Namun demikian kecepatan diagnosis dan pengobatan antibiotik sangat menentukan keberhasilan pemulihan.
Tips pencegahan saat banjir
– Hindari kontak langsung dengan air banjir bila memungkinkan
– Gunakan sepatu boot dan sarung tangan saat melintasi genangan
– Jaga kebersihan lingkungan dan singkirkan sumber air kotor
– Bersihkan dan desinfeksi luka pada kulit
– Konsumsi air matang dan hindari makanan yang terkontaminasi