finnews.id – Musim Formula 1 2025 memasuki fase puncak yang sangat menegangkan, terutama bagi McLaren yang kembali mengalami tekanan berat dalam perebutan gelar juara dunia.
Di Qatar Grand Prix, Red Bull yang dipacu Max Verstappen keluar sebagai pemenang, sementara McLaren harus menelan pil pahit akibat kesalahan strategi yang terjadi di momen krusial.
Kesalahan ini membuat persaingan gelar dunia antara Lando Norris dan Oscar Piastri ditunda hingga penentuan terakhir di Abu Dhabi.
Kesalahan Strategi yang Menyengsarakan McLaren
Lando Norris yang memimpin klasemen sempat berada di posisi keempat, kalah dari Williams milik Carlos Sainz, sehingga keunggulan Norris menyusut menjadi 12 poin.
McLaren membayar mahal atas keputusan tetap di lintasan saat safety car muncul lebih awal.
Kesalahan strategi ini bukan hanya merugikan podium bagi Norris, tetapi juga menghilangkan kemenangan potensial bagi Piastri yang memulai balapan dari pole position.
Oscar Piastri mengakui bahwa jika melihat kembali, keputusan tim terlihat jelas merupakan kesalahan.
Andrea Stella, bos tim McLaren, menegaskan bahwa “Kami kehilangan kemenangan dengan Oscar dan kami kehilangan podium dengan Lando.”
Kesalahan ini menjadi sorotan besar, mengingat McLaren terakhir meraih gelar juara dunia pembalap pada tahun 2008 melalui Lewis Hamilton, sehingga tekanan untuk menjaga reputasi tim di level tertinggi semakin besar.
Verstappen dan Comeback Spektakuler
Sementara McLaren terjebak dalam dilema strategi, Max Verstappen yang memulai balapan dari posisi ketiga berhasil melewati Norris di awal lomba untuk menempati posisi kedua di belakang Piastri.
Red Bull sempat turun ke posisi keempat akibat pitstop, namun kembali naik ke posisi ketiga setelah Esteban Ocon mendapat penalti lima detik karena false start.
Verstappen kini menempel ketat di klasemen, hanya unggul empat poin dari Piastri, dan membuktikan dirinya mampu kembali ke perburuan gelar meski sempat tertinggal 104 poin di akhir Agustus.
Drama Pitstop dan Safety Car
McLaren memutuskan tetap berada di lintasan saat mayoritas tim, kecuali Esteban Ocon, melakukan pitstop setelah insiden Nico Hulkenberg dan Pierre Gasly pada lap ketujuh memicu safety car.
Keputusan ini ternyata membatasi fleksibilitas strategi bagi kedua pembalap McLaren, sehingga memaksa mereka melakukan pitstop tambahan di lap-lap berikutnya.
Piastri melakukan pitstop kilat 1,8 detik pada lap 43 dan kembali ke lintasan di posisi ketiga dengan target mengejar Verstappen, namun akhirnya finis 7,9 detik di belakang.
Norris, yang baru masuk pit pada lap 45, kembali ke posisi kelima dan berhasil melewati Kimi Antonelli pada lap terakhir, namun hasil ini tetap jauh dari ideal bagi McLaren.
Tim harus menghadapi kenyataan bahwa upaya mempertahankan posisi untuk kedua pembalap dalam perburuan gelar ternyata membawa konsekuensi fatal.