finnews.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dampak besar bencana banjir dan longsor yang melanda berbagai wilayah di Aceh.
Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa hingga Jumat, tercatat 35 orang meninggal dunia, 25 orang masih hilang, dan delapan warga mengalami luka-luka.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Suharyanto mengungkapkan bahwa sebanyak 4.846 keluarga terpaksa mengungsi akibat bencana yang terjadi hampir merata di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Ini semua kabupaten/kota di Aceh rata-rata terdampak,” ujarnya.
Akses Jalan Terputus, Jaringan Komunikasi Terganggu
BNPB bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan satgas gabungan untuk membuka akses jalan yang terputus akibat longsor. Alat berat telah dikerahkan ke sejumlah titik prioritas.
“Aceh baru kemarin mengalami banjir besar, sehingga kami membutuhkan waktu untuk mengembalikan kondisi seperti semula,” kata Suharyanto.
Selain kerusakan infrastruktur, jaringan komunikasi di beberapa wilayah Aceh juga mengalami gangguan. Untuk mendukung komunikasi darurat, BNPB memasang 28 unit Starlink serta menyalurkan sejumlah genset.
Distribusi Logistik dan Bantuan Darurat
Pendistribusian logistik dilakukan secara bertahap. Bantuan yang telah masuk mencakup: Sembako dan makanan siap saji, Selimut dan matras, Mie instan, Genset dan perlengkapan pendukung lainnya.
BNPB memastikan bantuan terus mengalir, baik dari pemerintah pusat maupun berbagai instansi lainnya.
Bantuan Presiden Prabowo Tiba di Aceh
Bantuan dari Presiden Prabowo Subianto juga telah mendarat di Aceh menggunakan tiga pesawat Hercules. Bantuan tersebut terdiri atas: 100 karung beras, 10 koli minyak, 10 dus gula putih, 25 dus mie instan, 28 unit Starlink, 28 unit genset, 750 bungkus mie instan tambahan, 20 LCR, 18 kompresor, Tenda dan berbagai perlengkapan lainnya.
“Banyak bantuan pemerintah sudah tiba dan akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Suharyanto.
Dampak Terparah di Sumatera Utara
Dalam keterangan yang sama, ia menyebutkan bahwa selain Aceh, banjir dan longsor juga melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar). Dari seluruh daerah terdampak, Sumatera Utara—khususnya Tapanuli Tengah—mengalami dampak paling parah.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan percepatan penanganan bencana di Sumatera. Sebanyak empat pesawat bantuan, terdiri dari tiga Hercules dan satu A400, telah diberangkatkan menuju tiga provinsi terdampak.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa pengiriman pesawat bantuan merupakan instruksi langsung dari Presiden.