Home News Bulog Pastikan Stok Beras Aman hingga 2026, Tidak Perlu Impor
News

Bulog Pastikan Stok Beras Aman hingga 2026, Tidak Perlu Impor

Bagikan
Stok Beras Bulog
Stok Beras Bulog
Bagikan

finnews.id – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) dalam kondisi aman. Saat ini, stok nasional mencapai 3,8 juta ton, jumlah yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir 2025 bahkan awal 2026 tanpa perlu melakukan impor tambahan.

“Stok kita sangat mencukupi. Masyarakat tidak perlu ragu atau khawatir karena persediaan beras aman dan tidak ada kebutuhan impor dari negara mana pun,” ujar Rizal di Jakarta, Kamis (27/11).

Rizal menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga telah menegaskan capaian swasembada beras Indonesia dalam sejumlah forum internasional, termasuk PBB dan KTT G20. Ia menekankan, peningkatan kemampuan petani berkat teknologi pertanian yang semakin maju turut mendorong produktivitas padi nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi tahun 2025 diproyeksikan mencapai 34,77 juta ton.

Tindak Tegas Impor Ilegal

Bulog juga menyoroti praktik impor beras ilegal yang masih terjadi di beberapa daerah, terutama Batam dan Sabang. Rizal berharap kegiatan tersebut dihentikan karena Bulog telah menyalurkan pasokan beras untuk memenuhi kebutuhan wilayah tersebut.

Untuk Batam dan Kabupaten Karimun, Bulog mengirimkan 48 ribu ton beras premium jenis Sentra Ramos dan Punakawan, yang dibanderol sekitar Rp14.900 per kilogram, lebih rendah dari HET beras premium setempat yaitu Rp15.400 per kilogram.

Pengiriman ke Batam dilakukan Kamis (27/11) dan diperkirakan tiba pada Rabu (3/12) guna memastikan ketersediaan pasokan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Sementara untuk Sabang, distribusi akan diperkuat oleh Bulog Cabang Aceh setelah kondisi daerah kembali memungkinkan dari bencana banjir yang tengah terjadi.

Pendistribusian ke Wilayah Timur Indonesia

Selain itu, Bulog juga menyiapkan suplai beras untuk wilayah Indonesia Timur seperti Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang membutuhkan stok tambahan menjelang perayaan Natal.

Di sisi lain, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan ketegasan pemerintah terhadap impor beras ilegal. Ia menyampaikan bahwa “satu liter pun” beras impor tidak boleh masuk ke Indonesia, meski harga internasional sedang turun.

Pernyataan itu diperkuat dengan tindakan penyegelan beras impor ilegal, yaitu 250 ton di Sabang pada Minggu (23/11) serta 40 ton di Batam pada Senin (24/11).

Bagikan
Artikel Terkait
RSUD Yowari Jayapura, Papua.
News

Kemenkes Belum Jatuhkan Sanksi pada RS di Papua yang Tolak Layani Irene Sokoy

finnews.id – Kisah pilu meninggalnya Irene Sokoy, seorang ibu hamil di Jayapura,...

Ternak di sekitar wilayah Semeru terkenda dampak erupsi.
News

Upaya Perlindungan Ternak Terdampak Erupsi Semeru, Kementan Salurkan Pakan-Vitamin

finnews.id – Eruspi Gunung Semeru tidak hanya berdampak pada manusia, tumbuhan dan...

Pemerintah Godok Dirjen Pesantren, Kiai dan Nyai Siapkan Strategi
News

Pemerintah Godok Dirjen Pesantren, Kiai dan Nyai Siapkan Strategi

Finnews.id – Kabar gembira bagi dunia pendidikan Islam Indonesia! Pemerintah secara resmi...

Banjir Bandang
News

Banjir Bandang Padang Panjang Telah Korban Jiwa, Ini Identitas 7 Jenazah yang Ditemukan

finnews.id – Tujuh korban banjir bandang yang terjadi di kawasan Jembatan Kembar,...