Home News GEGER! Purbaya Ancam PHK 16.000 Pegawai Bea Cukai, Diganti dengan Perusahaan Asing
News

GEGER! Purbaya Ancam PHK 16.000 Pegawai Bea Cukai, Diganti dengan Perusahaan Asing

Bagikan
Purbaya Ancam PHK 16.000 Pegawai Bea Cukai, Diganti dengan Perusahaan Asing
Purbaya Ancam PHK 16.000 Pegawai Bea Cukai, Diganti dengan Perusahaan Asing
Bagikan

Finnews.id  – Sorotan tajam kini tertuju pada kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa secara terang-terangan mengancam akan mengambil langkah drastis jika institusi ini tidak segera berbenah.

Ancaman itu adalah memberhentikan 16.000 pegawai dan mengganti seluruh fungsi Bea Cukai dengan sebuah perusahaan asing asal Swiss, Societe Generale de Surveillance (SGS).

Langkah ekstrem ini bukan tanpa preseden. Karena pernah terjadi pada era Orde Baru. Purbaya menyatakan telah meminta waktu satu tahun kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi citra dan kinerja Bea Cukai yang dinilai buruk di mata publik dan pimpinan tertinggi negara.

“Kalau kita Bea Cukai nggak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih enggak puas, Bea Cukai bisa dibuka dibanding dengan SGS. Seperti zaman dulu lagi,” kata Purbaya di DPR, pada Kamis, 27 November 2025.

Tekad dan Ancaman untuk Memacu Perubahan

Dia mengaku telah memanggil seluruh jajaran petinggi Bea Cukai dan menggelar rapat internal untuk membahas langkah-langkah perbaikan serius.

Tekadnya adalah mengubah persepsi negatif yang melekat pada institusi tersebut.

“Saya bilang begini. Image bea cukai kurang bagus di media, di masyarakat, di pimpinan tertinggi kita. Jadi kita perbaiki. Jadi kita harus perbaiki dengan serius,” papar Purbaya.

Ancaman penggantian dengan SGS sengaja disampaikan untuk menciptakan tekanan dan rasa urgensi di internal Bea Cukai.

Purbaya meyakini dengan memahami besarnya ancaman yang dihadapi,  yakni PHK massal, seluruh pegawai yang dinilainya “pintar-pintar” akan terdorong untuk bekerja keras memperbaiki kinerja dan reputasi.

Penerapan Teknologi AI

Sebagai bentuk komitmen perbaikan, lembaga itu kini mulai menerapkan sistem Kecerdasan Artifisial (AI) di berbagai pos pelayanan.

Penerapan teknologi mutakhir ini ditujukan untuk meminimalisir praktik-praktik kotor yang selama ini mencoreng nama institusi, seperti mark-down atau underinvoicing pada proses impor.

Purbaya mengaku telah mempelajari perkembangan perbaikan ini dan menilai kemajuannya cukup baik.

Bagikan
Artikel Terkait
Stok Beras Bulog
News

Bulog Pastikan Stok Beras Aman hingga 2026, Tidak Perlu Impor

finnews.id – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, memastikan bahwa cadangan...

RSUD Yowari Jayapura, Papua.
News

Kemenkes Belum Jatuhkan Sanksi pada RS di Papua yang Tolak Layani Irene Sokoy

finnews.id – Kisah pilu meninggalnya Irene Sokoy, seorang ibu hamil di Jayapura,...

Ternak di sekitar wilayah Semeru terkenda dampak erupsi.
News

Upaya Perlindungan Ternak Terdampak Erupsi Semeru, Kementan Salurkan Pakan-Vitamin

finnews.id – Eruspi Gunung Semeru tidak hanya berdampak pada manusia, tumbuhan dan...

Pemerintah Godok Dirjen Pesantren, Kiai dan Nyai Siapkan Strategi
News

Pemerintah Godok Dirjen Pesantren, Kiai dan Nyai Siapkan Strategi

Finnews.id – Kabar gembira bagi dunia pendidikan Islam Indonesia! Pemerintah secara resmi...