finnews.id – Salah satu Film Nasional yang banyak diminati oleh penikmat Film di Indonesia akhir akhir ini adalah Film ‘Pangku’. Film ini baru saja meraih berbagai penghargaan, baik penghargaan nasional maupun internasional, diantaranya: Mendapatkan 4 Penghargaan di Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Selain itu Di Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Pangku meraih beberapa penghargaan diantaranya Film Cerita Panjang Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik (Reza Rahadian & Felix K. Nesi), Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Christine Hakim), dan Pengarah Artistik Terbaik (Eros Eflin).
Film Pangku menjadi proyek pertama Reza Rahadian di balik kamera setelah bertahun-tahun berkarya sebagai aktor. Ia juga menulis naskahnya bersama penulis Felix K. Nesi yang pernah meraih SEA Write Award 2020.
Film Pangku menghadirkan Cerita yang menyentuh dengan tema sosial yang dekat dengan kehidupan perempuan pesisir.
Film ini dibintangi Claresta Taufan, Christine Hakim, dan Fedi Nuril sebagai pemeran utama. Kolaborasi mereka memperkuat nuansa emosional yang menjadi inti cerita Pangku. Dan berikut Sinopsis Singkatnya.
Sartika (diperankan Claresta Taufan) adalah seorang perempuan muda yang sedang hamil. Demi mencari kehidupan yang lebih baik untuk calon anaknya, dia meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke jalur Pantura
Di pesisir Pantura, Sartika bertemu Maya yang mengelola kedai kopi sederhana. Maya merawat Sartika dengan penuh kepedulian dan membantu proses persalinannya.
Namun masalah baru muncul setelah Sartika melahirkan dan harus menentukan arah hidupnya. Maya merayunya untuk bekerja di kedai sambil menemani pelanggan sambil menyeduh kopi dan dipangku.
Dalam perjalanan itu, Sartika mengenal Hadi yang bekerja sebagai sopir truk ikan. Pertemuan mereka membuka harapan baru yang menuntun Sartika menghadapi kehidupannya.
Hubungan Sartika dan Hadi memberi warna baru pada cerita yang sarat dilema. Pilihan-pilihan sulit mulai muncul dan menentukan masa depan mereka.
Reza Rahadian mengaku cerita ini dekat dengan pengalaman pribadinya. Ia menghadirkan kisah tentang keteguhan perempuan menghadapi realitas sosial yang keras.