Finnews.id – Pep Guardiola harus membayar mahal keputusannya melakukan 10 perubahan pada susunan pemain intinya. Manchester City (Man City) menelan kekalahan telak 0-2 dari Bayer Leverkusen dalam lanjutan Liga Champions pada Selasa malam atau Rabu 26 November 2025 dini hari.
Hasil minor di Etihad Stadium ini menjadi kekalahan beruntun kedua bagi The Citizens, setelah sebelumnya mereka juga takluk dari Newcastle di Liga Primer Inggris akhir pekan lalu. Kekalahan ini langsung memicu pertanyaan besar mengenai kebijakan rotasi ekstrem Pep Guardiola, terutama mencadangkan mesin gol utama tim, Erling Haaland.
“Saya mengambil tanggung jawab penuh,” ujar manajer Man City tersebut dengan tegas. “Itu terlalu berlebihan. Ini adalah pertama kalinya seumur hidup saya melakukan hal ini, dan ternyata memang terlalu berlebihan.”
Haaland Cadangan, Perubahan Babak Pertama Gagal
Guardiola mengakui kesalahannya bahkan sebelum babak kedua dimulai. Setelah Leverkusen unggul 1-0 hingga jeda, ia melakukan tiga pergantian pemain saat turun minum. Namun, upaya perbaikan itu tidak membuahkan hasil.
Tak lama setelah babak kedua dimulai, tim Jerman tersebut menggandakan keunggulannya. Baru setelah skor menjadi 2-0, Guardiola memasukkan striker Norwegia, Erling Haaland, untuk mengubah arah permainan.
Sayangnya, kehadiran Haaland pun gagal menyelamatkan Man City. Gol Leverkusen dicetak oleh Alejandro Grimaldo pada menit ke-23 dan disusul tandukan dari Patrik Schick pada menit ke-54.
Ini menjadi kekalahan kelima Man City di semua kompetisi musim ini. Keputusan Guardiola mencadangkan Haaland, yang telah mencetak 22 gol untuk klub dan negara, membuat tim terlihat tidak terorganisir. Ini merupakan kali pertama Haaland absen dari starting line-up di Liga Primer atau Liga Champions musim ini.
“Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di pertandingan dengan pemain lain. Semua orang berpikir dengan Erling, Bernie (Bernardo Silva) dan yang lain kami seharusnya lebih baik, tetapi saya tidak punya jawabannya,” kata Guardiola, menambahkan bahwa Haaland tidak mungkin bermain selama 95 menit di setiap pertandingan karena padatnya jadwal.