finnews.id – Hujan deras menyebabkan banjir di Jalur Gaza, Selasa, 25 November 2025. Banjir menggenangi tenda-tenda ribuan warga Palestina tunawisma.
Kondisi kian memprihatinkan karena ribuan warga Gaza menghadapi kemungkinan badai musim dingin yang parah dan tanpa tempat berlindung yang kokoh.
Sebagian besar dari 2 juta penduduk Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang darat dan udara Israel selama dua tahun terakhir.
Mereka mengungsi di daerah kantong kecil dan padat. Kini, banyak dari mereka tinggal di tenda-tenda dan tempat berlindung sementara.
Perang tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza yang padat penduduk, termasuk infrastruktur dasar, meninggalkan kondisi kehidupan yang suram bagi kebanyakan orang.
“Penderitaan ini, hujan ini dan sistem cuaca bertekanan rendah bahkan belum dimulai. Ini baru awal musim dingin, dan kami sudah kebanjiran dan dipermalukan,” kata Um Ahmed Aowdah, seorang warga Gaza, dikutip Reuters.
“Kami belum menerima tenda atau terpal baru. Terpal kami sudah berumur dua tahun dan tenda kami juga sudah berumur dua tahun—semuanya sudah benar-benar using,” lanjutnya.
Warga Gaza Butuh Ratusan Ribu Tenda Baru
Amjad Al-Shawa, kepala Jaringan LSM Palestina, mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk setidaknya 300.000 tenda baru untuk menampung sekitar 1,5 juta orang yang masih mengungsi dari rumah mereka.
Layanan Pertahanan Sipil Palestina mengatakan, ribuan tenda yang menampung keluarga-keluarga pengungsi telah terendam air hujan atau rusak akibat hujan deras selama seminggu terakhir.
Beberapa tenda tersapu bersih karena banjir naik 40 hingga 50 cm di atas permukaan tanah di beberapa wilayah kantong pantai tersebut.
Sementara itu, sebuah rumah sakit lapangan terpaksa menghentikan operasinya karena banjir, kata petugas medis dan saksi mata.
PBB mengatakan, badan bantuan tengah berupaya membawa pasokan musim dingin ke Gaza. Namun, jumlah truk yang dapat memasuki kantong tersebut dibatasi oleh pembatasan Israel.