finnews.id – Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, dilanda banjir bandang dan longsor setelah hujan ekstrem mengguyur wilayah tersebut sejak Minggu malam (23/11/2025). Air bah datang begitu cepat hingga merendam ratusan rumah, bahkan beberapa bangunan tampak tenggelam hingga bagian atap. Akses listrik dan jaringan komunikasi pun ikut lumpuh.
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, membenarkan kondisi darurat yang saat ini terjadi.
“Jaringan sinyal dan listrik juga bermasalah,” ujarnya.
Bencana longsor dilaporkan terjadi di Desa Mardame, Kecamatan Sitahuis. Material tanah menimbun rumah warga dan mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Kepala Desa Mardame, Master Gultom, melihat rumah warga tertimbun longsor dan segera menginisiasi evakuasi bersama warga.
“Saya curiga terus lihat belakang rumah, sudah ada longsor. Ibu dan tiga anaknya ditemukan sudah meninggal dunia tertimbun longsor,” kata Master Gultom.
Sementara itu, tim gabungan pemerintah daerah bersama Basarnas, TNI, dan Polri masih terus melakukan evakuasi ke titik aman. Selain itu, sejumlah fasilitas tanggap darurat seperti dapur umum, logistik, dan layanan kesehatan sudah mulai didirikan untuk warga terdampak.
Ribuan Warga Terdampak
Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut menunjukkan skala bencana yang cukup besar. Sebanyak 1.902 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang tersebar di tujuh kecamatan.
Rinciannya:
- Kecamatan Kolang: 1.261 KK (dua desa)
- Kecamatan Sarudik: 338 KK (dua kelurahan)
- Kecamatan Pandan: 150 KK
- Kecamatan Lumut: 78 KK
- Kecamatan Barus: 65 KK
- Kecamatan Tukka: 10 KK
Totalnya, delapan kelurahan dan lima desa terdampak banjir. Tidak ada laporan korban meninggal akibat banjir, namun 45 warga dari 10 KK terpaksa mengungsi.
Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah barat Sumatera Utara hingga Desember 2025. Hal ini turut meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana susulan.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, menyebutkan bahwa seluruh data masih bersifat sementara.
“Pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dan asesmen ke lokasi terdampak, serta melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” tegasnya.
Situasi di Tapanuli Tengah masih terus dipantau. Warga diimbau tetap waspada, khususnya bagi yang tinggal di area perbukitan dan bantaran sungai yang berpotensi terdampak bencana lanjutan.