Home Internasional Apakah Era Baru Kerja Sama AS–China sedang Dimulai?
Internasional

Apakah Era Baru Kerja Sama AS–China sedang Dimulai?

Bagikan
Kerja Sama AS–China
Kerja Sama AS–China, Image: TungArt / Pixabay
Bagikan

finnews.id – Kerja sama AS-China kembali menjadi topik global setelah percakapan telepon selama hampir satu jam antara Donald Trump dan Xi Jinping. Kerja sama AS-China sebelumnya berada dalam situasi tegang akibat tarif, Taiwan, dan isu keamanan teknologi. Namun kini terlihat tanda perubahan. Trump bahkan menyatakan hubungan kedua negara sangat kuat, sementara Xi menegaskan perlunya menjaga momentum positif.

Pertemuan Terbaru dan Perubahan Sikap Diplomatik

Kerja sama AS-China semakin nyata setelah pertemuan mereka di Busan sebulan lalu. Di sana, kedua pemimpin sepakat mengurangi tarif dan menunda kebijakan pembatasan ekspor rare earth dari Beijing. Walaupun tarif masih berada pada kisaran hampir 50 persen, keputusan pemangkasan sebagian tarif menunjukkan arah baru.

Selain itu, pembahasan masalah fentanyl menandai langkah penting. Amerika Serikat menganggap fentanyl sebagai ancaman nasional dan kini mulai puas dengan respons China. Gedung Putih bahkan mengatakan kedua negara merasa puas dengan progres yang terjadi.

Isu Keamanan dan Politik: Taiwan dan Ukraina

Kerja sama AS-China tidak hanya terbatas pada ekonomi. Saat telepon berlangsung, Xi dan Trump juga membahas perang di Ukraina dan status Taiwan. Xi menegaskan bahwa Taiwan harus kembali ke China sebagai bagian dari visi tatanan internasional pascaperang. Namun menariknya, Trump tidak menyebut Taiwan dalam postingannya di Truth Social.

Karena itu, banyak pengamat menilai Trump mungkin sedang menahan strategi atau mencoba membuka jalur kompromi. Di sisi lain, Jepang sebagai sekutu Amerika Serikat telah menyatakan kemungkinan aksi militer apabila China menyerang Taiwan. Kondisi ini membuat isu Taiwan menjadi titik paling sensitif dalam hubungan mereka.

Bentuk Kerja Sama Baru: Diplomasi Dua Arah

Kerja sama AS-China mulai memasuki fase simbol diplomatik tingkat tinggi. Trump menerima undangan untuk mengunjungi Beijing pada April dan mengundang Xi untuk kunjungan berikutnya ke Washington. Jika dua agenda ini berlangsung sesuai rencana, hubungan diplomatik mereka memasuki babak baru.

Namun, banyak analis menganggap keadaan ini bukan rekonsiliasi penuh. Xi dipandang memainkan strategi jangka panjang, sedangkan Trump berfokus pada hasil cepat yang bisa ditampilkan ke publik Amerika Serikat. Walaupun berbeda, pola pikir ini justru membuka ruang kompromi.

Bagikan
Artikel Terkait
Diplomasi Xi-Trump
Internasional

Diplomasi Xi-Trump: Memperkuat Hubungan di Tengah Ketegangan Internasional

finnews.id – Diplomasi Xi-Trump kembali menjadi sorotan dunia setelah Presiden China Xi Jinping...

Perdamaian Ukraina-Rusia
Internasional

Seberapa Dekat Ukraina dan Rusia Berdamai?

finnews.id – Pembahasan tentang perdamaian Ukraina-Rusia semakin sering muncul dalam beberapa pekan...

Komandan tertinggi Hizbullah Lebanon, Haytham Ali Tabtabai tewas akibat serangan Israel.
Internasional

Hizbullah Berduka, Komandan Tertinggi Gugur Akibat Serangan Israel

finnews.id – Hizbullah Lebanon tengah berduka. Komandan tertinggi mereka, Haytham Ali Tabtabai...

Internasional

Dinilai Gagal Cegah Serangan Hamas, Militer Israel Pecat Tiga Jenderal!

finnews.id – Militer Israel mengumumkan pemecatan tiga jenderal dan tindakan disipliner terhadap...