finnews.id – Santa Claus selalu identik dengan Natal, hadiah, dan suasana kehangatan di musim dingin. Namun asal-usul Santa Claus ternyata bukan sekadar cerita dongeng sederhana.
Pada mulanya, ia berasal dari figur religius, lalu berubah melalui tradisi rakyat, diperkuat penyair Amerika, dan akhirnya menjadi ikon global berkat dunia periklanan modern.
Karena itu, asal-usul Santa Claus menjadi salah satu perjalanan budaya paling menarik dalam sejarah perayaan di dunia Barat.
Perjalanan Awal Santa dari Santo Nikolas
Pada awal pembentukannya, asal-usul Santa Claus terhubung dengan sosok Santo Nikolas dari Myra pada abad ke-4. Ia terkenal sebagai uskup dermawan yang membantu anak-anak dan kaum miskin secara diam-diam.
Salah satu legenda menyebutkan bahwa ia memasukkan koin emas ke dalam kaus kaki di dekat perapian. Karena cerita ini, tradisi kaus kaki hadiah pun bertahan hingga sekarang.
Kemudian, ketika tradisi Katolik menyebar ke Eropa Barat, sosok Santo Nikolas mulai berubah sesuai budaya masing-masing wilayah. Di Belanda ia menjadi Sinterklas (Sinterklaas), sedangkan di Inggris muncul versi Father Christmas.
Pada masa ini, penampilannya jauh berbeda. Ia digambarkan tinggi, kurus, dan mengenakan jubah panjang berwarna hijau yang melambangkan musim dingin.
Bentuknya masih terlihat seperti pemuka agama, bukan pria ceria yang membawa hadiah dengan kereta rusa.
Peran Puisi dalam Evolusi Visual Santa
Perubahan besar terjadi ketika tradisi Eropa tiba di Amerika melalui para imigran Belanda. Nama Sinterklaas berubah pelafalan menjadi Santa Claus, tetapi bentuk visualnya belum seragam. Ia pernah tampil dalam berbagai variasi: berkostum biru, cokelat, bahkan hitam. Tubuhnya kadang kurus, kadang sedikit gemuk, dan beberapa ilustrasi menggambarkannya seperti peri.
Namun pada tahun 1823, sebuah puisi berjudul “A Visit from St. Nicholas” mulai memengaruhi budaya pop Amerika. Puisi ini memperkenalkan kereta luncur bertenaga rusa terbang, cerobong sebagai jalur masuk, serta kepribadian ceria dan bersahabat. Dengan demikian, asal-usul Santa Claus akhirnya bergerak dari figur religius menuju karakter fantasi yang menyenangkan untuk anak-anak.
Penyempurnaan Bentuk Santa Melalui Seni dan Iklan
Setelah puisi itu terkenal luas, para ilustrator mulai membentuk citra Santa Claus yang lebih konsisten.
Thomas Nast pada akhir abad ke-19 menggambarkan Santa dengan tubuh lebih gemuk, berjanggut panjang, dan mengenakan mantel merah berlapis bulu putih. Walaupun masih ada variasi warna, bentuk Santa mulai terlihat seperti versi modern.
Kemudian, pada tahun 1931, Coca-Cola memperkenalkan kampanye iklan yang menampilkan Santa Claus sebagai sosok pria gemuk, bahagia, dan penuh energi.
Ilustrator Haddon Sundblom menciptakan karakter Santa dengan wajah ramah, pipi kemerahan, dan kostum merah cerah. Karena iklan ini beredar secara luas selama beberapa dekade, visual Santa akhirnya menjadi standar global hingga sekarang.
Kesimpulan
Sepanjang sejarahnya, asal-usul Santa Claus menunjukkan perubahan signifikan yang terpengaruh budaya, agama, sastra, dan strategi pemasaran.
Ia bermula sebagai sosok suci, berkembang menjadi legenda rakyat, mendapat bentuk melalui sastra Amerika, lalu menjadi ikon melalui dunia komersial.
Walaupun bentuknya berubah, makna yang ia bawa tetap bertahan: sebuah simbol kebaikan, kehangatan, dan kesediaan berbagi di musim Natal.
Referensi
A Visit from St. Nicholas
National Geographic – The Evolution of Santa Claus
Smithsonian Magazine – The True History of St. Nicholas
Time Magazine – How Coca-Cola Shaped the Modern Santa
BBC Culture – The Invention of Santa Claus