Finnews.id – Tim SAR Gabungan secara resmi menutup operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu 22 November 2025 kemarin. Keputusan ini diambil setelah 10 hari penuh upaya maksimal digelar, namun dua korban masih belum ditemukan.
Longsor yang terjadi pada Kamis malam, 13 November pukul 20.00 WIB, menimbun setidaknya 23 warga. Tim SAR bersama Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan, berhasil mengevakuasi 21 jiwa, meninggalkan Maysarah Salsabila (14) dan Vani Hayati (12) sebagai korban yang belum ditemukan.
Muhammad Abdullah, SAR Mission Coordinator, menyatakan bahwa operasi ini dijalankan dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, di tengah medan yang berat dan risiko tinggi.
“Meskipun kami sangat berharap dapat menemukan semua korban, namun sesuai prosedur dan batas waktu efektif pencarian, keputusan berat ini harus diambil,” ujarnya, mengutip IG Basarnas, Minggu 23 November 2025.
Keputusan penghentian operasi SAR ini diambil setelah evaluasi mendalam bersama keluarga korban dan pemerintah daerah. Standar operasi SAR, menurut Peraturan Basarnas, biasanya berlangsung selama tujuh hari, namun bisa diperpanjang jika ada tanda atau petunjuk kuat keberadaan korban.
Suasana haru menyelimuti keluarga dan tim SAR, yang meski lega dengan keberhasilan mengevakuasi sebagian besar korban, tetap merasa kehilangan dua nyawa yang belum ditemukan.
Tim SAR menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, sekaligus mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam operasi penuh tantangan ini.
Dengan dihentikannya operasi SAR longsor Majenang, seluruh personel kembali ke kesatuan masing-masing, meninggalkan lokasi bencana dengan kenangan pahit manis: perjuangan, pengorbanan, dan harapan yang belum sepenuhnya terpenuhi.