Home Internasional Kisah Wanita Pertama China Dibekukan secara Kriogenik oleh Suaminya
Internasional

Kisah Wanita Pertama China Dibekukan secara Kriogenik oleh Suaminya

Bagikan
Wanita Pertama China Dibekukan secara Kriogenik
Wanita Pertama China Dibekukan secara Kriogenik, Ilustrasi: DALL·E 3
Bagikan

finnews.id – Siapa wanita pertama China dibekukan secara kriogenik? Artikel ini akan menjawab pertanyaan itu.

Pada tahun 2017, Gui Junmin menghadapi masa paling sulit dalam hidupnya ketika istrinya, Zhan Wenlian, terdiagnosa menderita kanker paru-paru stadium lanjut.

Dokter memperkirakan umurnya hanya beberapa bulan lagi. Gui menolak menyerah pada kematian.

Dia memilih jalur ilmiah yang jarang orang tempuh dengan harapan suatu hari teknologi bisa memberikan keajaiban.

Karena itu, Gui memutuskan menjalani prosedur kriogenik atas istrinya. Zhan menjadi wanita china pertama dibekukan secara kriogenik di China.

Lembaga Shandong Yinfeng Life Science Research Institute menyimpan tubuhnya dalam nitrogen cair pada suhu –196 °C. Gui menandatangani kontrak selama 30 tahun.

Beberapa ilmuwan mengkritik keputusan itu. Mereka menyatakan teknologi kriogenik belum matang.

Kini kemampuan hanya sebatas menyimpan tubuh, sementara kebangkitan masa depan masih jauh dari jaminan.

Meski demikian, Gui tetap berharap suatu hari Zhan dapat hidup kembali bila obat untuk penyakitnya ditemukan.

Kehidupan Ssetelah Pembekuan dan Kontroversi Moral

Setelah prosedur selesai, Gui menjalani dua tahun hidup sendiri.

Pada 2020, kesehatannya menuntutnya menilai ulang kesendirian.

Serangan gout hebat membuatnya tak mampu bergerak dan tidak bisa mengakses ponselnya selama dua hari penuh.

Peristiwa ini mengubah pandangannya; hidup sendirian terasa berisiko.

Gui kemudian bertemu Wang Chunxia melalui perkenalan teman.

Wang menjadi pasangannya. Gui menyebut Wang bijaksana, perhatian, dan sangat mendukung, terutama setelah ia menjalani operasi stent jantung.

Ia juga mengakui hubungan mereka bersifat “utilitarian”.

Meski Wang merawatnya dengan penuh kasih, Gui belum menaruh Wang sepenuhnya di hatinya seperti istrinya yang dibekukan.

Publik Cina bereaksi beragam. Sebagian mendukung Gui, menyatakan manusia tetap butuh teman di usia tua, dan kecintaan terhadap mendiang tidak harus menghentikan hidup. Namun sebagian lain mengkritik.

Mereka mempertanyakan bagaimana seseorang bisa mencintai satu wanita dalam pelukan, sementara berharap wanita lain bisa kembali suatu hari nanti.

Beberapa menyebutnya poligami emosional. Gui menyadari dilema moral ini.

Ia mempertanyakan jika teknologi memungkinkan membangkitkan Zhan, apakah pernikahannya dengan Wang ini terhitung bigami, dan bagaimana pembagian aset akan berlangsung.

Bagikan
Artikel Terkait
InternasionalLifestyle

Fakta Lucu Polwan di Jepang, Lupa Pistol

finnews.id – Ketika mendengar tentang negara “Jepang” pastinya kita sudah berpikiran hal-hal...

Lowongan Eksklusif KBRI KUWAIT untuk WNI
Internasional

HANYA 1 ORANG! Lowongan Eksklusif KBRI KUWAIT untuk WNI

Finnew.id – Ada info menarik bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada...

Legenda Krampus
Internasional

Mengenal Krampus, Sosok Menyeramkan Penghukum Anak Nakal Jelang Malam Natal

finnews.id – Legenda Krampus menjadi salah satu cerita Natal paling gelap dan...

Lady Elliot Island
Internasional

Mengenal Keindahan Lady Elliot Island: Pulau Koral Rumah bagi 1.200 Spesies Laut

finnews.id – Lady Elliot Island menawarkan pengalaman alam yang mampu memikat wisatawan...