finnews.id – Danau Hunza muncul sebagai satu contoh bagaimana alam mampu berubah dalam waktu singkat dan menciptakan sesuatu yang luar biasa indah dari kejadian ekstrem.
Danau Hunza terbentuk setelah longsoran besar menutup aliran sungai di wilayah Gilgit-Baltistan, Pakistan, pada awal tahun 2010. Sejak saat itu, kawasan ini berubah dari jalur pegunungan biasa menjadi destinasi wisata global.
Perjalanan Terbentuknya Lanskap Baru
Awalnya, wilayah tersebut terdiri dari lembah terjal dengan aliran Sungai Hunza yang mengalir di antara pegunungan Karakoram.
Longsor besar memutus aliran sungai dan menghentikan arus air yang biasanya terus bergerak menuju dataran rendah.
Setelah longsor menutup jalur sungai, air kemudian menumpuk dan menciptakan genangan yang semakin luas.
Fenomena ini memberikan dampak besar bagi penduduk setempat karena beberapa desa tenggelam dan jalan utama Karakoram Highway tidak bisa berfungsi.
Namun, waktu berlalu dan kondisi berubah. Fenomena yang awalnya tragedi berubah menjadi daya tarik internasional.
Air yang memenuhi lembah kemudian menghadirkan warna biru turquoise yang kontras dengan dinding gunung granit, es di puncak pegunungan, serta desa Hunza yang berada tidak jauh dari danau tersebut.
Transformasi Wisata dan Kehidupan Penduduk
Pada tahap ini perkembangan kawasan meningkat sangat cepat. Pemerintah Pakistan dan komunitas lokal memanfaatkan situasi ini dengan sangat proaktif.
Penginapan bertambah, akses transportasi membaik, dan perahu untuk turis mulai beroperasi secara rutin.
Banyak wisatawan datang karena mereka tertarik dengan lanskap baru serta kisah terbentuknya danau tersebut.
Selain itu, Danau Hunza menawarkan banyak aktivitas yang menarik.
Wisatawan bisa menikmati perjalanan perahu, foto pemandangan dramatis, hingga eksplorasi desa tradisional Hunza yang terkenal dengan cerita umur panjang masyarakatnya.
Panorama pegunungan tinggi dengan udara dingin dan kabut pagi memberikan suasana yang sangat berbeda dari destinasi wisata lain di Asia.
Danau Hunza juga masuk perhatian ilmuwan geologi. Banyak ahli mempelajari bagaimana longsoran besar dapat mengubah ekosistem, jalur sungai, dan pola kehidupan manusia dalam waktu singkat.
Beberapa studi menyebut kawasan Karakoram memiliki rekahan aktif yang rentan terhadap kejadian serupa karena pergerakan tektonik dan siklus es yang menekan lereng gunung.