Finnews.id – Tim SAR mempersempit sektor pencarian longsor Cilacap untuk mencari 12 korban yang masih belum ditemukan. Cuaca buruk dan kondisi tanah yang jenuh air menjadi kendala utama operasi hari keempat.
Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, memasuki hari keempat dengan fokus utama menemukan 12 warga yang masih hilang.
Tim SAR gabungan mempersempit area pencarian menjadi dua sektor dengan empat titik kerja untuk memaksimalkan efektivitas operasi setelah sektor sebelumnya dinyatakan tuntas.
Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah menjelaskan bahwa penyempitan area dilakukan karena Worksite A3 selesai dan seluruh korban di titik tersebut telah ditemukan. Pada tahap lanjutan, pencarian dipusatkan di sektor A dan B, masing-masing di Worksite A1, A2, B1, dan B2.
Ia merinci bahwa enam korban masih dicari di Dusun Cibuyut, tepatnya di Worksite A1 dan A2. Sementara itu, enam korban lainnya berada di Dusun Tarukahan, yang menjadi fokus pada Worksite B1 dan B2. Total 21 ekskavator, 17 kompresor, sembilan anjing pelacak, serta lebih dari 600 personel diterjunkan di lapangan.
Berdasarkan asesmen lapangan pada pukul 05.30 WIB yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, dan unsur SAR lainnya, seluruh titik pencarian dinyatakan tidak mengalami perubahan.
Abdullah menegaskan bahwa setiap worksite memiliki luas sekitar 500 meter persegi. Pergeseran kecil pada area pencarian masih dianggap berada dalam batas aman rencana operasi.
Di sisi lain, cuaca kembali menjadi kendala besar. Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Andi Aziz mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada Sabtu malam mengakibatkan lokasi pencarian tergenang dan tanah berubah menjadi lebih lembek. Kondisi tersebut membuat pergerakan alat berat lebih sulit dan memperlambat proses evakuasi.
Menurutnya, koordinasi antartim harus lebih ketat untuk mengantisipasi risiko tambahan akibat kondisi medan yang labil. Dukungan alat berat juga terus ditambah, termasuk tiga ekskavator PC200 yang dikirim oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.