finnews.id – Angka kanker tiroid terus mencuri perhatian karena peningkatannya semakin terlihat di seluruh dunia. Banyak orang mulai bertanya apa yang sebenarnya terjadi, sebab kondisi ini dulu terasa jarang, namun sekarang semakin umum ditemukan. Bahkan, dalam beberapa laporan global, peningkatan diagnosis kanker tiroid tercatat lebih cepat dibanding beberapa jenis kanker lain. Tren ini tentu menarik sekaligus memunculkan rasa khawatir, terutama karena gejala awal kanker tiroid sering tidak terasa. Karena itu, pembahasan penyebab dan pola peningkatannya menjadi penting agar masyarakat lebih memahami fenomena ini.
Menariknya, tren global tidak hanya muncul karena teknologi medis semakin canggih. Banyak peneliti menyebutkan bahwa perubahan lingkungan, pola makan, paparan radiasi, hingga perubahan hormon mungkin berperan besar. Selain itu, kebiasaan pemeriksaan medis lebih rutin di banyak negara juga membuat kanker lebih mudah terdeteksi. Namun, peningkatan pemeriksaan bukan satu-satunya faktor. Ada banyak variabel lain yang perlu kita pahami agar gambaran masalah ini semakin jelas.
Mengapa Kasusnya Terus Naik?
Di berbagai negara, peningkatan kasus kanker tiroid berkaitan dengan pemeriksaan USG leher yang sekarang lebih umum dilakukan. Pemeriksaan ini mampu mendeteksi nodul yang sangat kecil sehingga jumlah diagnosis meningkat signifikan. Walaupun begitu, sebagian nodul tersebut bersifat jinak dan tidak memerlukan tindakan agresif. Namun peningkatan angka tetap menunjukkan pola epidemiologis yang perlu kita perhatikan.
Selain perkembangan teknologi deteksi, faktor lingkungan juga memiliki peran. Polusi udara meningkat di banyak negara industri, sementara paparan radiasi dari sumber medis seperti CT scan atau radioterapi masa kecil juga banyak ahli sebutkan dalam riset mereka. Banyak jurnal menekankan bahwa paparan radiasi pada masa kanak-kanak, terutama pada area kepala dan leher, meningkatkan risiko kanker tiroid bertahun-tahun kemudian.
Konsumsi makanan rendah yodium juga menjadi penyebab lain yang sering terbukti secara ilmiah. Tubuh membutuhkan yodium agar kelenjar tiroid bekerja normal. Ketika asupan yodium rendah, kelenjar bekerja lebih keras dan dapat membesar. Pada beberapa orang, perubahan ini berkembang menjadi nodul. Sebagian kecil nodul berkembang menjadi kanker, terutama jika muncul faktor risiko lain seperti riwayat keluarga atau paparan radiasi.