finnews.id – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ternyata bestie sejati. Terbukti, Trump sampai mengajukan permohonan pengampunan untuk Netanyahu pada Presiden Israel, Isaac Herzog.
Herzog mengaku menerima surat dari Trump pada Rabu, 12 November 2025, yang isinya meminta pengampunan Netanyahu, yang sedang diadili dalam tiga kasus korupsi terpisah.
“Pagi ini, Presiden Isaac Herzog menerima surat terlampir dari Presiden AS Donald Trump, yang memintanya untuk mempertimbangkan pemberian pengampunan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,” kata kantor Herzog dalam sebuah pernyataan.
Dalam surat tersebut, Trump mengatakan, ia menulis surat kepada Herzog pada “waktu bersejarah, karena kita, bersama-sama, baru saja mencapai perdamaian yang telah diupayakan selama setidaknya 3.000 tahun”.
“Dengan ini saya meminta Anda untuk sepenuhnya mengampuni Benjamin Netanyahu, yang telah menjadi Perdana Menteri yang tangguh dan tegas di masa Perang,” tulis Trump.
“Meskipun saya sangat menghormati independensi Sistem Peradilan Israel, saya yakin bahwa ‘kasus’ terhadap Bibi ini adalah tuntutan hukum yang politis dan tidak dapat dibenarkan,” demikian bunyi surat tersebut.
Netanyahu Dituduh Menerima Suap Barang Mewah
Netanyahu dan istrinya, Sara, dituduh dalam satu kasus menerima barang-barang mewah senilai lebih dari USD260.000, seperti cerutu, perhiasan, dan sampanye dari para miliarder dengan imbalan bantuan politik.
Ia juga dituduh mencoba menegosiasikan liputan yang lebih menguntungkan dari dua media Israel dalam dua kasus lainnya.
Pernyataan dari kantor Herzog menyatakan bahwa presiden Israel sangat menghormati Trump dan terus menyampaikan apresiasinya yang mendalam atas dukungan teguh Presiden Trump terhadap Israel”.
“Selain itu, dan terlepas dari ini, siapa pun yang mengajukan pengampunan Presiden harus mengajukan permohonan resmi sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tambahnya.
Selama masa jabatannya saat ini, yang dimulai pada akhir 2022, Netanyahu mengusulkan reformasi peradilan yang luas yang menurut para kritikus bertujuan untuk melemahkan pengadilan.