finnews.id – Dalam perjalanan sejarah Islam, kisah para nabi selalu menjadi sumber inspirasi dan pelajaran hidup yang abadi. Salah satu kisah yang paling menarik perhatian adalah kisah Nabi Sulaiman AS, seorang nabi yang dianugerahi kekayaan luar biasa dan kerajaan megah yang tidak tertandingi di dunia.
Namun, kemegahan itu bukan semata hasil kerja keras manusiawi, melainkan buah dari doa yang tulus kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah bahkan mengabadikan doa Nabi Sulaiman AS yang menjadi simbol permohonan rezeki yang penuh keberkahan.
Kisah Singkat Kekayaan Nabi Sulaiman AS
Dikutip dari buku 7 Kode Rahasia Al-Fatihah karya Miftahur Rahman, Nabi Sulaiman AS tidak hanya dikaruniai ilmu dan kebijaksanaan, tetapi juga kekuasaan atas manusia, hewan, hingga bangsa jin.
Kerajaannya begitu besar hingga disebutkan, ratusan unta dibutuhkan hanya untuk membawa kunci-kunci perbendaharaan miliknya. Ia memiliki istana megah yang terbuat dari kaca dan emas, angin yang tunduk di bawah perintahnya, serta pasukan dari berbagai makhluk ciptaan Allah.
Semua kekayaan dan keagungan itu bermula dari doa yang beliau panjatkan dengan penuh kerendahan hati.
Doa Nabi Sulaiman AS untuk Kekayaan Melimpah
Doa ini tercantum dalam Al-Qur’an, surah Sad ayat 35:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِيٓ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Rabbighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin mim ba’dii innaka antal wahhaab.
Artinya:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”
Doa ini menunjukkan bahwa memohon kekayaan kepada Allah SWT bukanlah hal yang terlarang, selama niatnya untuk kebaikan dan keberkahan. Nabi Sulaiman AS mengajarkan bahwa kekayaan sejati bukan hanya soal materi, tapi juga tentang hikmah, tanggung jawab, dan kemanfaatan untuk sesama.
Waktu Nabi Sulaiman AS Membaca Doa Ini
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash (dalam kitab Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an karya Syaikh Hamid Ahmad), Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman membaca doa ini ketika membangun Baitul Maqdis.