Finnews.id – Perburuan Calon Pelatih Timnas Indonesia pengganti Patrick Kluivert memasuki babak baru. Nama Heimir Hallgrimsson, pelatih yang sukses membawa Islandia ke kancah dunia, menjadi target utama PSSI. Namun, Hallgrimsson secara tegas membantah rumor tersebut.
Heimr Hallgrisson mengatakan, dirinya masih terikat komitmen besar yang melibatkan salah satu megabintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo.
Rumor mengenai ketertarikan PSSI terhadap Hallgrimsson mencuat kuat setelah PSSI berpisah dengan Kluivert. Hallgrimsson dinilai memiliki track record ideal: membawa Islandia (tim dengan peringkat FIFA yang rendah) lolos ke Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.
Bantahan Keras: Fokus pada Laga Melawan Portugal
Saat diwawancarai oleh media Eropa, Hallgrimsson, yang kini menjabat sebagai pelatih Timnas Republik Irlandia, memberikan bantahan keras terkait isu melatih Timnas Indonesia.
“Tidak. Sama sekali tidak. Saya berencana bertahan di sini sampai Juni, hingga Piala Dunia. Tidak ada hal lain yang lebih penting sekarang,” tegas Hallgrimsson, seperti yang dikutip media The42.ie.
Penolakan ini didasari oleh fokusnya saat ini pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Irlandia sedang menghadapi dua pertandingan krusial, salah satunya adalah menghadapi Portugal, yang otomatis melibatkan persiapan strategis untuk melawan superstar Cristiano Ronaldo.
Tugas ini jauh lebih mendesak bagi Hallgrimsson dibandingkan menerima tantangan baru di Asia.
Analisis Celah PSSI: Menunggu ‘Deadline’ Kontrak
Meskipun bantahan ini terdengar final, pengamat sepak bola Eropa menilai PSSI masih punya celah untuk mendapatkan Calon Pelatih Timnas Indonesia idaman ini.
Hal ini didasari pada dua faktor:
Kontrak dan Tekanan Kinerja: Kontrak Hallgrimsson diperkirakan akan berakhir pada Maret atau Juni 2026. Kegagalan membawa Irlandia lolos ke Piala Dunia 2026 bisa membuat posisinya terancam lebih cepat. Saat ini, performa Irlandia di Grup F mendapat kritik tajam karena kesulitan mengejar poin dari Portugal.
Sikap Hallgrimsson: Hallgrimsson pernah menyatakan prinsip, “Saya tidak ingin berada di tempat yang tidak menginginkan saya.” Jika ia gagal di Irlandia, ia terbuka untuk tantangan baru, terutama dari Federasi yang benar-benar serius mengincarnya seperti PSSI.