Kecelakaan Maut di Wilayah Pegunungan Peru
Finnews.id – Sebuah bus penumpang di Peru Selatan terjun ke jurang sedalam sekitar 200 meter setelah bertabrakan dengan kendaraan lain pada Rabu 12 November 2025 dini hari waktu setempat. Insiden tragis tersebut menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai 13 penumpang lainnya, menurut otoritas setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Regional Arequipa, Walther Oporto, menyampaikan kepada radio lokal RPP bahwa bus menabrak sebuah mobil pick-up sebelum keluar jalur di tikungan tajam dan akhirnya jatuh ke tebing menuju tepi Sungai Ocoña.
Perjalanan dari Chala Menuju Arequipa Berakhir Tragis
Bus nahas itu berangkat dari kota Chala, wilayah pertambangan di bagian selatan Peru, dan dijadwalkan tiba di kota Arequipa. Evakuasi korban dilakukan oleh petugas penyelamat dibantu warga setempat. Prosesnya berlangsung sulit karena medan yang curam dan minim pencahayaan.
Rekam Jejak Kecelakaan Serupa di Peru
Kecelakaan lalu lintas fatal bukan hal baru di Peru. Menurut data resmi dari Death Information System 2024, negara tersebut mencatat lebih dari 3.100 korban jiwa akibat kecelakaan di jalan raya sepanjang tahun lalu.
Otoritas transportasi menyebut kecepatan berlebih, kondisi jalan yang ekstrem, dan kelalaian pengemudi sebagai penyebab utama kecelakaan serupa.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah kecelakaan serupa juga terjadi:
Agustus 2024: Sebuah bus terguling di jalan raya dan menewaskan 10 orang.
Juli 2024: Bus dari Lima menuju wilayah Amazon Peru terguling, menewaskan 18 orang dan melukai 48 lainnya.
Januari 2024: Enam orang meninggal dan 32 luka-luka setelah bus jatuh ke sungai.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Hingga kini, pihak kepolisian dan otoritas transportasi masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan di Arequipa. Namun, laporan awal menunjukkan kemungkinan adanya kelalaian pengemudi atau kondisi jalan yang berisiko tinggi di wilayah pegunungan selatan Peru.
Pemerintah daerah berjanji akan memperketat pengawasan terhadap perusahaan transportasi dan kondisi kendaraan umum, terutama yang beroperasi di rute antarwilayah dengan jalur rawan kecelakaan.