finnews.id – Bencana alam kembali mengguncang Filipina. Dua topan dahsyat yang melanda negeri itu, Topan Kalmaegi dan Topan Fung-wong, menelan sedikitnya 259 korban jiwa, dengan 114 orang masih hilang dan ratusan ribu rumah rusak di berbagai wilayah.
Menurut laporan Kantor Berita Filipina yang mengutip data dari Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen (NDRRMC), Topan Kalmaegi menjadi yang paling mematikan. Badai yang menerjang Provinsi Cebu dan kawasan Visayas Tengah itu mengakibatkan 232 orang tewas, 112 hilang, dan 523 luka-luka. Dampaknya pun sangat luas, mempengaruhi lebih dari 4,1 juta penduduk di wilayah tersebut.
Tak hanya menelan korban jiwa, Topan Kalmaegi juga merusak sekitar 135 ribu rumah, dengan lebih dari 20 ribu di antaranya hancur total. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan jaringan listrik ikut lumpuh, menyulitkan proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Belum pulih dari bencana itu, Filipina kembali diterpa Topan Fung-wong, yang secara lokal dikenal sebagai Topan Uwan, pada Jumat malam lalu. Saat meninggalkan Wilayah Tanggung Jawab Filipina (PAR) pada Selasa pagi (11/11), badai tersebut sudah merenggut 27 nyawa, menyebabkan 36 orang luka-luka, dan dua orang masih dinyatakan hilang.
Otoritas setempat melaporkan, lebih dari 4,4 juta orang terdampak di 15 wilayah, termasuk Luzon Tengah, Visayas Barat, dan Daerah Otonomi Bangsamoro di Mindanao Muslim (BARMM). Sekitar 800 ribu warga terpaksa mengungsi ke lebih dari 11 ribu pusat evakuasi, sementara listrik dan air bersih di puluhan kota masih belum sepenuhnya pulih.
Kerusakan juga meluas ke sektor pendidikan. Departemen Pendidikan Filipina mencatat hampir 3.000 sekolah terdampak, dengan 1.238 di antaranya hancur total, sehingga mengganggu kegiatan belajar jutaan pelajar.
Kini, Topan Fung-wong tengah bergerak menuju Taiwan dalam kondisi melemah, namun Badan Meteorologi Taiwan memperingatkan bahwa badai tersebut masih berpotensi membawa hujan lebat di wilayah selatan dan tengah pulau pada Rabu siang (12/11).
Tragedi beruntun akibat dua topan ini menjadi pengingat betapa rentannya Filipina terhadap bencana tropis. Pemerintah setempat terus berupaya mempercepat pemulihan infrastruktur, penyaluran bantuan, serta pencarian korban hilang di tengah cuaca yang masih tidak menentu.
Sementara itu Kedutaan Besar RI (KBRI) Manila terus memantau perkembangan situasi Topan Fung-wong yang melanda sejumlah wilayah di Filipina.
Juru Bicara Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, Senin (10/11/2025) di Jakarta mengungkapkan, pihak KBRI Manila belum mendapatkan laporan dari WNI yang terdampak Topan Fung-wong.
“Hingga kemarin, KBRI belum menerima laporan maupun pengaduan melalui hotline, terkait adanya WNI yang terdampak bencana tersebut,” ujarnya menambahkan.
Yvonne menyatakan, sebagai langkah antisipasi, KBRI telah menyebarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia di Filipina agar tetap waspada. Termasuk, untuk segera menghubungi hotline KBRI Manila jika membutuhkan bantuan.
“Sebagai langkah antisipasi, KBRI telah menyebarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia di Filipina melalui berbagai simpul masyarakat dan grup komunikasi daring. Agar tetap waspada, mengikuti arahan otoritas setempat,” kata Yvonne menekankan.
“Serta, segera menghubungi hotline KBRI Manila (+63 9541583125) apabila membutuhkan bantuan atau hendak melaporkan dampak bencana.”