finnews.id – Kapal induk China kembali menarik perhatian dunia setelah Beijing secara resmi mengoperasikan Fujian, kapal paling canggih dalam sejarah armada laut mereka. Kehadiran kapal induk China ini menandai babak baru dalam kekuatan maritim global. Dengan sistem peluncur elektromagnetik modern, Fujian menunjukkan kemampuan luar biasa yang memperluas jangkauan operasi udara dan menegaskan ambisi China untuk menyaingi kekuatan laut Amerika Serikat.
Lompatan Teknologi dalam Dunia Maritim
Perkembangan kapal induk China menggambarkan perubahan besar dalam strategi pertahanan modern. Fujian menjadi simbol tekad Beijing membangun kekuatan laut dengan kemampuan mandiri. Sistem peluncur elektromagnetik milik kapal ini membuat pesawat tempur meluncur lebih cepat dan membawa muatan lebih berat. Teknologi itu menggantikan sistem uap konvensional yang selama ini digunakan kapal induk di dunia.
Desain dek penerbangan yang datar menambah stabilitas saat pesawat lepas landas maupun mendarat. Para analis menilai keunggulan ini menjadikan kapal induk China tersebut sejajar dengan USS Gerald R. Ford milik Amerika Serikat, satu-satunya kapal induk lain dengan teknologi serupa. Keberhasilan Fujian memperlihatkan pesatnya kemajuan industri pertahanan China yang mulai menembus batas kemampuan Barat.
Ambisi Xi Jinping dalam Membangun Armada Laut Modern
Fujian tidak bisa dilepaskan dari visi besar Presiden Xi Jinping yang ingin membangun armada laut terkuat di dunia. Dalam upacara peresmian di Hainan, Xi meninjau dek kapal dan berbincang dengan para pelaut. Ia menekankan pentingnya disiplin, kesetiaan, dan semangat juang dalam menjaga kedaulatan nasional. Tindakan itu memperlihatkan strategi politik yang menempatkan kekuatan militer sebagai pilar utama kebangkitan nasional.
Kapal induk China ini menjadi lambang dari “China Dream”, visi untuk menjadikan negara itu sebagai kekuatan global di semua bidang, termasuk di laut. Dengan kemampuan Fujian, Beijing bisa memperluas jangkauan operasinya hingga ke Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Transisi dari strategi pertahanan pesisir menuju proyeksi kekuatan global kini terlihat nyata dan terarah.